Monday, September 18, 2023

Ada Banyak Cerita di Lokakarya 1 Guru Penggerak Angkatan 9

 Ada Banyak Cerita di Lokakarya 1 Guru Penggerak Angkatan 9

Oleh: Guru Ataya (PP_117_Iwan Sumantri)

Sukabumi, 16 September 2023. Guru sebagai pendidik profesional memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran yang bermuara pada peningkatan mutu lulusan. Efektififitas penyelenggaraan pendidikan sangat terkait erat dengan keberhasilan guru dalam melakukan pendampingan terhadap peserta didik. Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) merupakan salah satu langkah strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) dalam upaya menggerakkan ekosistem pendidikan serta stimulator dan mediator berbagai praktik baik yang dilakukan guru.

Program Guru Penggerak adalah suatu wadah yang disediakan  oleh pemerintah, agar  guru-guru di negeri ini berada dalam sebuah komunitas belajar. Ini bukanlah program bim salabim asal jadi,namun sudah direncanakan dengan matang dan pendidikan yang berbasis teknologi di area kerja dimana kedepannya tercipta pemimpin-pemimpin sekolah yang berkualitas dan bermutu.

Pemimpin sekolah, dalam berbagai literatur, disebut berperan besar dalam menentukan keberhasilan sekolah karena ia mempunyai tanggungjawab dalam mensinergikan berbagai elemen di dalamnya. Seorang pemimpin sekolah yang berkualitas akan mampu memberdayakan seluruh sumber daya di ekosistem hingga dapat Bersatu pada menumbuhkan murid-murid yang berkembang secara utuh, baik dalam rasa,karsa dan ciptanya. Tak dipungkiri, pemimpin sekolah merupakan salah satu actor kunci dalam terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.

Sabtu, 16 Septembert 2023, bertempat di SMA Negeri 1 Sukaraja digelar kegiatan Lokakarya 1 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Sukabumi yang diselenggarakan oleh Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Barat. Kegiatan Lokakarya tersebut di buka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Bapak Khusyairin  tepat pukul 08.45 WIB.

Kegiatan Lokakarya 1 selain dihadiri oleh tim dari BBGP Provinsi Jawa Barat beserta satkernya, juga dihadiri oleh para Calon Guru Penggerak (CGP) Program Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Sukabumi yang berjumlah 191 guru-guru hebat yang didampingi oleh para Pengajar Praktik (PP) sebanyak 39 orang, para kepala sekolah CGP dan pengawas sekolah. Kegiatan pembukaan lokakarya 1 berlangsung kurang lebih 45 menit, tepat pukul 09.00 para CGP dan PP masuk dalam kelas-kelas sesuai dengan pembagian kelas dimana 3 orang PP didampingi para CGPnya. Saya_PP_437_Iwan Sumantri dengan para CGP 1) Evi Ratnasari SDN 1 Kaladi Kabandungan, 2) Citaningrum SMPN 2 Cidahu,3) Uwes Kusaeri SDN 2 Cidadap,Cidahu, 4) Asep Samsudin SDN Pangkalan Parungkuda , bersama PP_ 444_Eni Mulyani dengan para CGP: 1) Agus Riyasin SDN Parakansalak, 2) Hillman Arif SDN 2 Pamuruyan, 3) Depi Amirullah SDN Nyalindung, 4) Nunu Sujana SDN 1 Cidadgu dan 5) Rosa Yulistiani SDN Cidadap 2, dan PP_419_Sandy Atmaja L dengan para CGP 1) Dik Dik Iskandar SMPN 2 Cikidang, 2) Budhicahyana SMAN 1 Cidahu, 3) Nuneng Fatimah SDN 3 Kompa, 4) Peni Apriani SMA 1 Parungkuda, dan 5) Neng Marlina SMPN 1 Cikidang, tergabung di kelas D. Berbeda dengan lokakarya 1 diangkatan sebelumnya, Lokakarya 1 PPGP angkatan 9 di hadiri juga oleh para kepala sekolah dan pengawas masing-masing CGP.

Baca Juga:


Aktivitas Pembelajaran di Ruang Kelas Lokakarya 1

Bebeda dengan kegiatan Lokakarya Orientasi sebelumnya yang dilaksanakan secara daring/virtual, pada lokakarya 1 kegiatan dilakukan secara luring/tatap muka langsung di ruang kelas. Kami para PP bekerjasama dan berkolaborasi dalam memfasilitasi para CGP di Kelas D yang berjumlah 13 orang guru-guru hebat.

Agenda kegiatan di Lokakarya 1 yang bertemakan “Pengembangan Komunitas Praktisi” terbagi dalam 5 kegiatan inti.

  • Kepemimpinan dalam diri

- Aktivitas untuk menjelaskan hubungan mindset pemimpin   pembelaran konteks sekolah

  • Diskusi

- Melakukan diskusi komunitas praktisi

  • Komunitas Praktisi disekelilingku

- mengidentifikasi dan memetakan komunitas praktisi

  • Peran Guru Penggerak

- Peran GP dalam menggerakan komunitas praktisi

  • Menggerakkan Komunitas Praktisi

Tujuan yang ingin dicapai pada dilokakarya I adalah 1) Peserta dapat menjelaskan hubungan mindset pemimpin pembelajaran di konteks sekolah; 2) Peserta dapat menjelaskan pentingnya dan manfaat komunitas praktisi baik untuk dirinya sendiri dan lingkungan belajar; 3) Peserta dapat menjelaskan konsep, filosofi dan prinsip komunitas praktisi sebagai bagian dari peran guru penggerak; 4) Peserta dapat mengidentifikasi dan memetakan komunitas praktisi yang sudah ada; 5) Peserta dapat mengaitkan komunitas praktisi yang sudah ada untuk mewujudkan filosofi, nilai dan peran guru penggerak, sedangkan indikator keberhasilan dalam lokakarya tersebut adalah a) Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan definisi dan manfaat komunitas praktisi; b) Calon Guru Penggerak dapat mengidentifikasi komunitas praktisi; c) Calon Guru Penggerak dapat memetakan manfaat dan area kontrol di komunitas praktisi yang sudah ada.

Kegiatan awal di Kelas D dimulai dengan pembukaan yang dipandu oleh saya selaku PP_437_ Iwan Sumantri dengan pembacaan doa dilanjukan dengan koboi ice breaking dengan aturan main dimana PP menjadi koboi dan memiliki senapan, CGP menjadi sasaran tembak, CGP yang tertembak, silahkan jongkok, CGP di sebelahnya (kanan/kiri) harus beradu cepat menyebutkan nama lawannya. Disinilah dimulai keseruan lokakarya tersebut. Masing-masing CGP harus berkonsentrasi dan fokus untuk mengikuti game tersebut.

Kegiatan pembukaan dengan durasi waktu 15 menit dilanjutkan dengan perkenalan masing-masing PP dan CGP dengan aturan perkenalan masing-masing menyebutkan nama dan hal terbaik yang dialami peserta sebagai guru di bulan ini dalam 1 kalimat. Dengan gaya dan isi kalimat yang bervariasi keseruan lokakarya semakin bertambah.

Agenda lokakarya sebelum memasuki pada kegiatan inti, kami melakukan dulu kesepakatan belajar yang berisi tentang aturan dan kesepakatan dalam ruang kelas yang meliputi kesepakatan dalam waktu,partisipasi,focus,ketertiban,toleransi dan target. Setelah semuanya sepakat, barulah kami belajar dan berdiskusi pada kegiatan inti 1) Kepemimpinan dalam diri, dimana Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan hubungan mindset pemimpin pembelajaran di konteks sekolah; Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan peran, nilai, serta kompetensi guru penggerak berdasarkan pemahamannya sendiri.



Kepemimpinan Dalam Diri

Dikegiatan ini di pandu oleh PP_419_Sandy Atmaja L, para CGP diajak untuk bermain kereta-keretaan dengan durasi waktu 20 menit.

• Peserta akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3 orang.

•Tugas tiap kelompok adalah mengumpulkan bola dari suatu yang warna yang akan ditentukan, di sekeliling ruangan ini.

• Dalam mengumpulkan bola, kelompok perlu membuat sebagai kereta. Jadi 1 kelompok akan berbaris. Semua orang akan memegang pundak orang yang didepannya, kecuali orang yang berada di paling depan barisan.

• orang yang dapat mengambil bola adalah orang yang ada di paling depan barisan. (Orang pertama dan kedua ditutup matanya)

• Jika saat mengumpulkan, barisan terputus atau tangan terlepas dari Pundak, maka pengajar praktik akan mengurangi 1 bola yang sudah dikumpulkan dan pengajar praktik akan menaruh bola tersebut di lokasi yang baru.

• Kelompok tidak boleh mengambil warna bola yang berbeda.

• Pastikan orang yang paling belakang barisan tidak berbicara atau berbisik.

• Kelompok yang menjadi pemenang adalah kelompok yang paling cepat mengumpulkan seluruh bola dengan warna yang ditentukan.

Setelah permaianan ini selesai sesuai waktu yang tersedia, para peserta diajak untuk merefleksikan dari permainan tersebut dengan refleksi permainan alur 4P: 1) Peristiwa , 2) Perasaan , 3) Pembelajaran, 4) Penerapan Kedepan, dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh PP, seperti :

Peristiwa:

1.  Apa kegiatan yang tadi dilakukan?

2.  Apa tugas dari tiap kelompok?

3. Apakah terdapat tantangan atau kesulitan dalam menjalankan tugas tersebut?

4. Apa hasilnya tadi? Kelompok mana yang menang?

 

Perasaan:

5. Apa yang Bapak/Ibu rasakan saat menjadi orang paling depan, posisi tengah, dan posisi paling belakang?

6.   (jika ada) Apa rasanya saat barisan terlepas dan bola diambil Pengajar Praktik?

7.   Apa rasanya saat tidak berhasil mengumpulkan bola?

8.   Apa yang dirasakan setelah mengumpulkan semua bola tersebut?

 

Pembelajaran:

9.   Bagaimana cara bisa mengumpulkan seluruh bola dengan cepat?

10. Apa cara yang dilakukan oleh kelompok pemenang?

11. Peran mana yang paling penting di dalam permainan tadi?

12. Posisi mana yang memimpin di dalam permainan tadi?

13. (Poin pembelajaran: semua peranan penting dalam mewujudkan semua upaya dan tiap peran adalah seorang pemimpin di areanya)

 

 Penerapan Kedepan:

14. Apa kualitas seorang pemimpin yang bisa dipelajari dari aktivitas tadi?    

15. Jadi apa hubungan peran Anda sebagai CGP dengan kualitas pemimpin?

16. Jadi apa nilai-nilai dari CGP yang bisa membuat Anda menjadi lebih baik sebagai pemimpin?

17. Apa yang bisa Anda lakukan sebagai CGP atau pemimpin di dalam sekolah sebagai organisasi pembelajaran?

18. Apa yang perlu ditingkatkan dari diri Anda, jika ingin menjadi pemimpin yang efektif di organisasi pembelajaran?

19. Apa kualitas yang sudah Anda punya sebagai pemimpin pembelajaran?

Dengan pertanyaan-pertanyan diatas diharapkan CGP dapat mengetahui Nilai,Peran dan Kompetensi Guru Penggerak. Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi kelompok dan Peran guru Penggerak.

Semua keseruan dan aktivitas pembelajaran di ruang Kelas D bisa di lihat dan diamati lewat dokumentasi kegiatan lokakarya 1 PPGP angkatan 9 diatas.

Komunitas Praktisi di Sekelilingku

Dikegiatan Komunitas Praktisi di pandu oleh PP_444_ Eni Mulyani. Dikegiatan inti yang ketiga ini yaitu ruang diskusi Komunitas disekelilingku, para CGP bisa menyelesaikan Lembar kerja. LK 1 lembar kerja komunitas disekelingku; LK 2 Lembar Pemetaan Komunitas Praktisi; LK 3 Lembar peran diri dalam menggerakkan komunitas praktisi.

Para CGP memahami apa itu komunitas praktisi? Komunitas Praktisi adalah “Sekelompok individu yang memiliki semangat dan kegelisahan yang sama tentang praktik yang mereka lakukan dan ingin melakukannya dengan lebih baik dengan berinteraksi secara rutin” (Wenger, 2012). Selain memahami pengertian komunitas praktisi para CGP juga mengetahui dan memahami apa tujuan adanya komunitas praktisi, karakteristik komunitas praktisi, bisa menyebutkan contoh komunitas praktisi yang ada disekolahnya, jenis aktivitas komunitas praktisi, dan peran guru penggerak di komunitas praktisi sehingga pada kegiatan akhirnya bagaimana menggerakkan komunitas praktisi tersebut dengan tahapan-tahapan merintis, menumbuhkan dan merawat keberlanjutan.

Komunitas Praktisi sebagai Strategi Pengembangan Profesional Guru

Komunitas praktisi merupakan strategi pelengkap bagi pengembangan profesi yang berkelanjutan. Konsep komunitas praktisi  sudah banyak diterapkan oeleh berbagai profesi dan penting pula diterapkan oleh para aktor utama dalam pendidikan, yaitu guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah.

Karakteristik Komunitas Praktisi; 1) Domain: adanya kesamaan pada hal yang dianggap yang penting oleh anggota komunitas, 2) Komunitas: adanya norma atau aturan soasila yang disepakati oleh para anggota, 3) Praktik: adanya pengetahuan yang dikembangkan,dibagikan dan dipelihara sebagai hasil dari kegiatan komunitas praktisi.

Kegiatan diskusi di kelas diseling dulu dengan istirahat pada pukul 12.00 sd 13.00, dan semua kegiatan kelas di akhiri pada pukul 15.15.

PRODUK LOKAKARYA 1

      1.      Lembar Identifikasi Komunitas Praktisi (LK 1)

      2.      Lembar pemetaan Komunitas Praktisi (LK 2)

      3.      Lembar Peran diri dalam Menggerakkan Komunitas Praktisi (LK 3)

KETERCAPAIAN TUJUAN BELAJAR

Tujuan belajar kegiatan lokakarya 1 ini  tercapai karena Calon Guru Penggerak sudah mampu menjelaskan hubungan midset pememimpin pembelajaran di konteks sekolah,menjelaskan pentingnya dan manfaat komunitas praktisi baik untuk dirinya sendiri dan lingkungan, menjelaskan konsep filosofi dan prinsip komunitas praktisi sebagai bagian dari peran guru penggerak, dapat mengidentifikasi dan memetakan komunitas praktisi yang sudah ada dan dapat mmengaitkan komunitas praktisi yang sudah ada untuk mewujudkan filosofi, niali dan peran guru penggerak.

Pada dasarnya CGP sudah memiliki rencana yang matang berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi yang dilakukan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta budaya khas sekolah masing-masing tentang potensi komunitas praktisi baru di lingkungan masing-masing CGP.

PP memberikan penguatan dan motiva kepada CGP agar lebih semangat dengan kompetensi   dimiliki  yang sudah berkembang cukup pesat maupun yang masih belum dapat berkembang.

Kesimpulan dan Refleksi Pembelajaran

Seorang pemimpin sekolah yang berkualitas akan mampu memberdayakan seluruh sumber daya di ekosistem sekolahnya hingga dapat bersatu padu menumbuhkan murid-murid yang berkembang secara utuh, baik dalam rasa, karsa, dan ciptanya. Tak dipungkiri, pemimpin sekolah merupakan salah satu aktor kunci dalam terwujudnya Profil Pelajar Pancasila. Tentu saja, dalam kegfiatan Lokakarua 1 Program Guru Penggerak Angkatan 9 ini seluruh upaya tersebut tidak akan berhasil tanpa peran berbagai pendukung seperti kepala sekolah dan pengawas sekolah yang hadir di lokakarya 1 ini.

Ada pepatah yang menyatakan ”guru terbaik adalah pengalaman”, Setiap pengalaman membuat kita tumbuh, namun kita tidak akan belajar dari pengalaman jika pengalaman tersebut tidak dimaknai, oleh karena itu mari kita maknai pembelajaran di lokakarya 1 ini.

Untuk menyimpulkan dan merefleksi pembelajaran di lokakarya 1 ini, bisa dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: 1) Apa pentingnya kita perlu komunitas praktisi?; Apa artinya komunitas Praktisi?; Apa saja peran kita sebagai guru penggerak di komunitas praktisi? Bagaimana tahapan dalam menggerakkan komunitas praktisi tersebut?

Maknai, Optimalkan dan aktualisasikan dalam keseharian kita selaku guru penggerak 1) nilai-nilai Guru Penggerak ( Berpihak pada murid; Mandiri; Reflektif; Kolaboratif; Inovatif); 2) Peran Guru Penggerak (Menjadi pemimpin pembelajaran; menjadi coach bagi guru lain; mendorong kolaborasi; mewujudkan kepemimpinan murid; menggerakkan komunitas praktisi); dan 3) Kompetensi Guru Penggerak ( mengembangkan diri dan orang lain;  memimpin pembelajaran; memimpin pengembangan sekolah; dan memimpin manajemen sekolah).

Dari serangkaian kegiatan Lokakarya 1 ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan berjalan aman dan  lancar. Peserta/CGP terlihat senang dan tidak terbebani dengan kegiatan yang dilaksanakan dari pagi sampai sore hari. 

Materi di lokakarya 1 yaitu pengembangan komunitas praktii sangat bermanfaat dalam memahami, menguasai dan meningkatkan kemampuan seorang Calon Guru Penggerak tentang nilai guru penggerak, peran guru penggerak dan kompetensi guru penggerak. Disini CGP berusaha melakukan refleksi dan pemetaan  tentang kemampuan yang sudah dikuasai/berkembang dan yang belum dikuasai/belum berkembang tentang nilai guru penggerak, peran guru penggerak dan kompetensi guru penggerak

Dengan demikian CGP dapat mengembangkan diri lebih jauh sesuai hasil pemetaan yang telah dilakukan tersebut.  Hal itu dapat tercapai dengan membuat rencana tindak lanjut untuk kedepannya dan melaksanakan RTL tersebut dengan semangat dan sungguh-sungguh. Dan semua itu kembali kepada usaha dari setiap CGP itu sendiri.


“Tanpa perubahan tidak ada inovasi,kreativitas, atau insentif untuk perbaikan. Mereka yang memulai perubahan akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mengelola perubahan yang tak terelakkan” William Pollard

Salam dan Bahagia, Tergerak,Bergerak dan Menggerakkan.

3 comments:

  1. Terimakasih Pak, sudah menjadi inspirasi yang baik bagi kita semua...!

    ReplyDelete
  2. Sangat menambah wawasan pa kegiatan Lokakarya 1 ini, jadi tambah semangat lagi untuk Pendidikan Guru Penggeraknya.

    ReplyDelete
  3. sangat menginspirasi sekali atas pemaparan nya pak..

    ReplyDelete