Thursday, July 30, 2020

Refleksi Program Guru Merdeka Belajar

Refleksi Program Guru Merdeka Belajar
Oleh: Iwan Sumantri (Peserta WIT 2020)

Cibadak, 30 Juli 2020. Terpilih dan ikut program Wardah Inspiring Teachers 2020 adalah  sesuatu yang membanggakan buat guru Ataya. Hampir lebih dari 700 guru yang ada dinegeri ini terpilih dan ikut dalam program WIT 2020 dan salah satu programnya adalah Diklat Daring melalui zoom meeting dan program induksi Wardah Inspiring Teachers 2020 melalui website sekolahmu.


Salah satu materi dan program yang harus di ikuti oleh peserta adalah Program Guru Merdeka. Setiap peserta wajib membuat refleksi ketika telah usai mengikuti program/materi merdeka belajar.

Berikut Refleksi Program Guru Merdeka Belajar ala guru Ataya (Iwan Sumantri) seorang guru Matematika di SMP Negeri 3 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Hampir 33 tahun menjadi guru sejak tahun 1987 baru kali ini mendapatkan konsep apa itu merdeka belajar. Selama ini apa yang di jalankan dan dilaksanakan dalam proses pembelajaran di kelas maupun di luar masih jauh dari konsep merdeka belajar. 

Merdeka Belajar adalah belajar yang diatur sendiri oleh pelajar. Pelajar yang menentukan tujuan, cara dan penilaian belajarnya. Dari sudut pandang pengajar, merdeka belajar berarti belajar yang melibatkan murid dalam penentuan tujuan, memberi pilihan cara, dan melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar

Belajar bukan untuk ujian, tapi untuk mencapai tujuan belajar yang bermakna Belajar bukan dikendalikan pengajar, tapi disepakati bersama antara pengajar dan pelajar Belajar bukan dengan cara yang seragam, tapi ada diferensiasi cara belajar. Belajar bukan hanya menghafal rumus, tapi menalar dan menyelesaikan persoalan Belajar bukan untuk dinilai pengajar, tapi dinilai bersama untuk membangun kesadaran Belajar bukan dinilai oleh besarnya angka, tapi oleh karya yang bermakna

Merdeka belajar di mulai dari tahap perkembangan sekolah, satuan pendidikan harus menerapkan sekolah yang merdeka belajar, sekolah yang merdeka berkolaborasi dan sekolah yang merdeka berkarya







Untuk menjadi guru yang merdeka belajar, setidaknya guru harus memiliki 4 kunci pengembangan guru . Pencapain cita-cita dan asa oleh dirinya sendiri dengan mendapat dukungan dari pemangku kepentingan lain dalam ekosistem pendidikan, hanya akan tercapai apabila guru memiliki empat kunci yang merupakan cita-cita semua guru yaitu 1) kemerdekaan; 2) Kompetensi; 3) Kolaborasi; 4) Karier 



Ketika seorang guru merdeka belajar, maka guru akan mandiri mengembangkan komptensinya sesuai dengan kebutuhannya, aktif berkolaborasi dan mampu mengembagkan karier sesuai dengan potensi aspirasi, sehingga guru tersebut akan menjadi guru masa depan, yang bisa mennyiapkan anak-anak didiknya menjadi generasi emas di masa yang akan datang.





Jadilah guru masa depan yang bisa berkontribusi untuk negeri ini dengan memahami dan memaknai Guru Merdeka Belajar dengan banyak menghasilkan karya yang kreatif dan inovatif.

@kampusgurucikal
#GuruMerdekaBelajar

Puisi Buat Siswaku

RINDUKU UNTUKMU


Ki Hajar Mengatakan :
Setiap orang adalah guru, setiap rumah adalah sekolah

Kulaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh  bersamamu

Kugunakan  Media Google Classroom untuk kelas online kita

Kupakai grup whatsapp dan telegram untuk membantu komunikasiku denganmu dan orang tuamu

Kumanfaatkan Chanel Guru Ataya di youtube untuk menitip bahan ajarkuKubuka Zoom meet untuk pertemuan online kitaKali ini kehadiranmu terekam dalam zoom meeting dan Google Form yang kusiapkan untukmu

Kali lain, kusediakan daftar hadir di kelas online kita 

Dan esok...Mungkin akan banyak lagi menu lain yang selalu bervariasi, pun kadang penuh kejutanDemi kamu, agar mudah menerima pembelajaran

Inginku, kamu ‘kan tetap sehat dan bersemangat mencari tahu Bagaimana matematikamu dan matematikaku atau matematika kita

Hidup ini terlalu indah untuk tidak dikenang , anak-anakkuBersamaku, Pak gurumu yang siap menemanimu belajar mengalahkan virus yang harus berlalu segera

Karena belajar dimana saja, kapan saja dan dengan siapa sajaSalam sayang penuh rindu untukmu dari gurumu yang selalu merindukan akan hadirnya anak-anakku yang hebat, calon-calon generasi emas di masa mendatang


Cibadak, 30 Juli 2020

Iwan Sumantri Guru Matematika


Tuesday, July 28, 2020

Guru Ataya di Diklat Penggerak GLN Gareulis Jabar 2020

Guru Ataya di Diklat Penggerak GLN Gareulis Jabar 2020
Oleh: Iwan Sumantri (Guru Matematika SMPN 3 Cibadak)

Cibadak, Senin 27 Juli 2020. Selepas dari dua kegiatan Diklat Online yang menguras tenaga, waktu dan pikiran, berikut guru Ataya mencoba berbagi sesuatu yang bermanfaat dan bisa menambah wawasan dalam literasi bagi seorang guru khususnya, umumnya untuk semua yang peduli akan dunia pendidikan yang berhubungan dengan literasi.

Gerakan Literasi Nasional (GLN) Gareulis Jabar adalah sebuah Program Gerakan Literasi Nasional yang mengkolaborasikan implementasi Gerakan literasi di sekolah (GLS), masyarakat (GLM), dan keluarga (GLK). Diprakarsai oleh Instruktur dan Fasilitator GLN Literasi Baca –Tulis Tingkat Regional Jawa Barat dan didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Balai Bahasa Jawa Barat.

Diklat GLN Gareulis Jabar 2020 dilaksanakan secara daring selama dua hari , Sabtu s,d, Minggu/ 25 s.d.26 Juli 2020, dengan memanfaatkan Aplikasi Zoom, guru Ataya menjadi salah satu peserta dalam diklat tersebut Diklat tersebut diikuti sekitar 400 peserta dari 27 kota kabupaten yang mewakili pengurus penggerak literasi kota kbupaten yang ada di Jawa Barat. Jumlah pembelajaran pada diklat tersebut 32 JP. Selain kehadiran secara virtual pada diklat itu juga ditambah tugas-tugas yang harus dilaporkan kepada panitia melalui link yang telah ditentukan.

Berikut para pemateri Diklat Penggerak GLN Gareulis Jabar 2020 yang hebat dan luar biasa dalam memaparkan dan menyampaikan materinya, sehingga para peserta tak mau beranjak dari zoom meetingnya, sejak pukul 07.30 s.d. 16.00.

Sunday, July 26, 2020

Belajar dan Merdeka Belajar

Belajar dan Merdeka Belajar
Oleh: Iwan Sumantri

Minggu, 26 Juli 2020. Disela-sela waktu libur dari kegiatan BDR (Belajar dari Rumah) dengan PJJ Online (daring) Guru Ataya mengikuti dua kegiatan Daring. Pertama di Program Wardah Inspiring Teachers 2020 salah satu rangkaian Program Pelatihan untuk Guru-guru yang telah terpilih dan tergabung dalam Wardah Inspiring Teachers 2020. Pada program WIT 2020 ini, guru Ataya bersama 1800 peserta guru se-Indonesia harus melaksanakan program pelatihan secara online melalui web SekolahMu. Kedua guru aAtaya sebagai calon pengurus Gerakan Literasi Nasional (GRL) koordinatar Kabupaten Sukabumi juga harus melaksanakan dan mengikuti Diklat Penggerak Literasi yang di selenggarakan oleh GLN - Gareulis Jabar selama 2 hari sejak tanggal 25 s.d. 26 Juli 2020, dari pukul 07.30 s.d. pukul 16.00 setiap harinya.

Dengan mengatur waktu dan tenaga dua aktifitas daring tersebut alhamdulilah, guru Ataya bisa mengikutinya.

Berikut guru Ataya akan mencoba berbagai dari aktifitas kegiatan di program pelatihan Wardah Inspiring Teachers 2020, yaitu tentang Belajar dan Merdeka Belajar dengan Zoom Meeting dengan nara sumber ibu Najelaa Shihab:

Apa itu Belajar?
Bila pertanyaan tersebut dilontarkan, pasti menghasilkan banyak variasi jawaban. Sebagian akan menjawab belajar sebagai perilaku membaca buku pelajaran, mengerjakan soal, berdiskusi atau bahkan ada juga yang menjawab belajar sebagai berangkat sekolah. Bila tidak di sekolah, maka anak tidak belajar. Jadi mari kita refleksikan kembali makna belajar dengan mengenali miskonsepsi tentang belajar

Part 2 : Ada Sesuatu di Workshop Media Pembelajaran di Curugkembar 1

Part 2 : Ada Sesuatu di Workshop Media Pembelajaran di Curugkembar 1
Oleh: Iwan Sumantri

Cibadak, 26 Juli 2020. Guru Ataya berikut akan melanjutkan reportase kegiatan di Workshop Media Pembelajaran di SMP Negeri 1 Curugkembar yang telah dilaksanakan Rabu, 22 Juli 2020 yang lalu. Hasil dari kegiatan workshop tersebut yang diikuti oleh para guru dari SMPN 1 Curugkembar,SMPN 4 Curugkembar dan SMPN 2 Cidadap  akan di posting di blog guru ataya ini.

Luar biasa aktifitas dan semangat para guru dalam mengikuti worshop tersebut, terbukti dengan semangat dan kerja keras untuk menyelesaikan tagihan tugas yang harus di tuntaskan oleh para peserta, mulai dari pembuatan blog media pembelajaran, membuat media zoom meeting, kuis di quizzis.com, membuat video pembelajaran dengan SOM, Fastone Capture, Greenshoot, Membuat Kelas di Google Classroom, Membuat soal di google form dan media lainnya yang berhubungan dengan media online untuk pembelajaran di kelas.

Berikut sebagian hasil tugas dari para peserta workshop tersebut:

1) Blog sebagai Media pembelajaran :

Wednesday, July 22, 2020

Ada Sesuatu Di Workshop Media Pembelajharan Curugkembar 1

Ada Sesuatu Di Workshop Media Pembelajaran Curugkembar 1
Oleh: Iwan Sumantri

Curugkembar, 22 Juli 2020. Tepat pukul 03.00 Guru Ataya di temani sang pengawal setia sang jagoanku Hammam Pratama Putra berangkat memenuhi undangan Workshop Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Bagi Guru-guru SMP Negeri 1 Curugkembar, SMPN 4 Curugkembar dan SMPN 2 Cidadap.

Perjalanan yang mengasyikan dan tentunya sangat menantang, baik dalam kondisi cuaca,jalan dan rute. Ada yang membuat hati guru ataya sesuatu sekali, yaitu berkunjung ke tempat yang salah tidak sesuai undangan, Sewsuatu sekali tentunya. Tapi dengan semangat dan keinginan untuk berbagi bersama guru-guru di curugkembar hal tersebut tak menyurutkan untuk tetap hadir dan bisa berbagi bersama rekan-rekan guru yang muda, ceria dan punya semangat untuk berbuat sesuatu melalui TIK di tengah situasi dan  kondisi pandemi covid-19.

Para Peserta Workshop Antuasias dalam mengikuti pemberian materi

Pengawas Pembina Bapak Emboh, S.Pd,M.Pd

Dengan waktu kurang dari 5 jam sejak dari rumah, Guru Ataya sampai juga di SMPN 1 Curugkembar, yang sudah di tunggu oleh Bapak Pengawas Pembina, Para Kepala Sekolah dari 3 Sekolah yang bergabung dalam satu kegiatan workshop Media Pembelajaran  Berbasis TIK.

Kegiatan Workshop di buka oleh Bapak Pengawas Pembina tepat pukul 08.00, dengan beberapa pesan kepada para guru yang masih muda, energik dan ceria untuk selalu memanfaatkan TIK dalam proses pembelajaran di kelas baik secara lurung maupun daring. dengan tetap menjalankan protokol kesehatan masa covid-19.




Guru ataya diberi kesempatan untuk berbagi bersama peserta workshop tentang bagaimana cara membuat blog, menti.com, quizzis.com, pembauatan video pembelajaran dengan SOM, Fastone Capture, Zoom meeting dan pemanfaatan google classroom untuk pembelajaran daring.

Benar-benar ada sesuatu di Workshop Curug kermbar 1 ! 
(bersambung)

Wednesday, July 1, 2020

Refleksi Setelah Mempelajari Modul Media Pembelajaran Berteknologi Digital

 Refleksi Setelah Mempelajari Modul Media Pembelajaran Berteknologi Digital
Oleh: Iwan Sumantri (Peserta Pembatik Level 3)

Ada Sesuatu Di Media Pembelajaran Berteknologi Digital
Hampir lebih dari tiga bulan kita bisa merasakan dampak dari covid-19. Di suasana yang masih berlakunya perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di daerah kami dan berakhirnya  belajar dari Rumah (BdR) serta menjelang Pemberlakuannya New Normal saya mengikuti diklat Pembatik level 3, dan salah satu modul yang harus dipelajari adalah Media pembelajaran Berteknologi.
Pandemi Corona atau Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) memberikan banyak pelajaran berharga dalam setiap sendi kehidupan. Sebagian besar pegawai atau karyawan melaksanakan work from home (WFH) dan juga berdampak pada guru seperti saya serta para siswa juga “memindahkan” kegiatan belajar dari  rumah, secara online. Ini semua sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi dampak penyebaran virus corona. Dan seperti yang telah ditetapkan, kegiatan belajar dari rumah ini pun masih akan berlangsung hingga waktu yang belum pasti.
Pembelajaran dari rumah sepertinya tidak bisa digantikan dengan teknologi begitu saja, tetap peran guru masih diperlukan, sehingga teknologi digital ditengah pandemi diperlukan oleh seorang guru untuk merubah secara teknis cara penyampaian materi dari luring menjadi daring atau kombinasi luring dan daring sehingga pada akhirnya para pendidik ini berinovasi menyampaikan materi ke murid-murid dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui media pembelajaran berteknologi digital yang mereka kuasai.