Friday, December 2, 2022

RTL PI 2 : Visi Sekolah Bisa Berubah, Kenapa Tidak?

RTL PI 2 : Visi Sekolah Bisa Berubah, Kenapa Tidak?

Oleh: Guru Ataya (PP_117_Iwan Sumantri)

Sukabumi, 2 Desember 2022. Salam dan Bahagia, Alhamdulillah pelaksanaan pendampingan Individu ke-2 yang dijadwal sejak 28 November s.d. 2 Desember 2022 telah dilaksanakan sesuai kesepakatan bersama para Calon Guru Penggerak. Empat hari sudah saya selaku PP melaksanakan pendampingan di empat sekolah dengan suasana dan karakteristik yang berbeda. Seperti halnya pendampingan individu ke-1 pada bulan yang lalu, kegiatan pendampingan ke-2 mengusung tema “ Perubahan Paradigma Pemimpin Pembelajaran.

Tujuan Pendampingan di PI 2: 1) Pendampingan individu bertujuan untuk membantu Calon Guru Penggerak menerapkan hasil pembelajaran daring dan lokakarya sehingga Calon Guru Penggerak mampu: 2) mengembangkan  diri sendiri dan juga guru  lain  dengan cara melakukan refleksi,  berbagi,  dan kolaborasi; 3) memiliki kematangan moral, emosional, dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik; 4) merencanakan,  menjalankan, merefleksikan, dan  mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan melibatkan orang tua

Di Pendampingan Individu-2 ini, PP bersama CGP focus pada: 1) Diskusi refleksi diri tentang lingkungan belajar di sekolah; 2) Diskusi refleksi perubahan diri setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 dan 1.3; 3) Diskusi rencana merintis komunitas praktisi di sekolah, berdasarkan hasil pemetaan di lokakarya 1; 4) Mengkomunikasikan visi dan prakasra perubahan ke Kepala Sekolah dan warga sekolah dengan dimoderasi oleh PP.

Hal-hal yang dibahas/dibicarakan selama proses pendampingan individu ke-2 berlangsung:

a)    Di bagian Awal Pendampingan

PP menjelaskan focus pendampingan 2 dengan tema perubahan paradigma pemimpin pembelajaran. PP mengingatkan CGP untuk mengisi kuesioner 360 yang ada pada LMS masing-masing di tab PI-2 yang terdiri dari Asesmen Mandiri kompetensi GP,Umpan Balik Kepala Sekolah,Umpan Balik Rekan Sejawat diisi 5 orang guru,umpan Balik siswa sesuai tingkatan mengajar diisi 5 orang siswa dan CGP membuat refleksi tertulis terkait umpan balik dari para responden dan hasil asesmen mandiri. Mendampingi CGP meminta izin kepada kepala sekolah untuk melakukan aktivitas mengkomunikasikan visi dan Prakarsa perubahan sekolah.

b)    Dibagian Inti Pendampingan:

Melakukan diskusi dengan CGP terkait:

1)     lingkungan belajar di sekolah

2)    Refleksi diri setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 dan 1.3.

Diskusi dengan CGP terkait apa saja yang dirasakan setelah mempelajari modul tersebut. Apa saja yang sudah dipelajari dari ketiga modul tersebut, apakah sudah dimplementasikan, apakah terjadi perubahan terhadap murid, bagaimana tanggapan dan respon murid, bagaimana perasaan setelah menerapkan modul 1.2,1.2 dan 1.3 dikelas, apa yang sudah baik dan yang perlu diperbaiki kedepannya.

3)    Diskusi hasil pemetaan komunitas praktisi hasil di lokakarya 1.

Rencana merintis komunitas praktisi di sekolah. Dalam komunitas praktisi mana CGP memiliki peran atau pengaruh, abagaiamana dengan disekolah sendiri. Apa tantangan selama penerapan komunitas praktisi disekolah, bagaimana mengatasi tantangan itu. Apa saja hal yang menarik dan menjadi pembelajaran saat merintis komunikasi praktisi tersebut.

4)    Memfasilitasi Diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah.

CGP melakukan fasilitasi diskusi sesuai dengan Panduan fasilitasi Diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah. PP memberikan penguatan diakhir diskusi dengan menekankan pentingnya Kerjasama dan gotong royong untuk menacapi visi sekilah. Dukungan seluruh warga sekolah diperlukan sekali terutama dalam menindaklanjuti proses rencana yang lebih kongkret atas inisiatif/Prakarsa perubahan yang diusulkan sehingga cita-cita sekolah untuk masa depan murid dapat terwujud.

c)    Di bagian Akhir Pendampingan

Melakukan refleksi terhadap proses pendampingan sekitar hal yang menarik, apa yang sudah baik dan perlu diperbaiki dari pendampingan kedua. Mengingatkan CGP untuk menyebarkan,mengumulkan dan menginput survey di LMS tentang kompetensi guru penggerak. Memotivasi CGP untuk tetap mencoba praktik-praktik pembelajaran yang berpihak pada murid.

Baca Juga:

Di bagian inti pendampingan dimana PP memfasilitasi diskusi dan prakarsa perubahan sekolah,PP mendampingi dan membimbing CGP berdiskusi terkait visi dan prakarsa perubahan sekolah dimana PP berperan sebagai moderator dan CGP sebagai pemandu diskusi. Dalam diskusi CGP mengajak peserta diskusi yang terdiri dari kepala sekolah dan perwakilan guru/rekan sejawat untuk membahas dan menganalisis visi sekolah, CGP memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta diskusi:

a) Apakah visi sekolah saat ini sudah menggambarkan dengan jelas impian dan cita-cita yang ingin kita capai dari murid kita? Apakah visi tersebut sudah menunjukkan hal yang yang diharapkan menjadi pembeda antara murid di sekolah kita dengan murid di sekolah lain?

b) peserta diskusi diajak bersama megisi kalimat rumpang yang tercantum pada modul 1.3 visi guru penggerak:

Kita memimpikan murid-murid yang…………………………

Kita percaya bahwa murid kita adalah………………………

Disekolah kita, kita menguatamakan ………………………

Murid disekolah kita sadar betul bahwa …………………….

Kita, warga sekolah di sekolah ini yakin untuk ……………

Saya dan guru lain di sekolah saya paham bahwa ………

b) Apakah visi sekolah sudah berpihak kepada murid? Jika visi masih berupa jargon/slogan, dorong warga sekolah untuk membuatnya lebih terdeskripsikan

c) Jika visi sudah berpihak kepada murid, lakukan identifikasi program apa saja yang bisa dilakukan warga sekolah untuk mendorong pertumbuhan diri murid dari segala sisinya

d) Jika visi belum berpihak pada murid, ajak warga sekolah merumuskan visi yang  berpihak kepada murid. Setelah visi dirumuskan, ajak warga sekolah melakukan identifikasi dan mengembangkan program yang bisa dilakukan oleh warga sekolah

Laporan hasil diskusi diserahkan CGP kepada Kepala Sekolah dan Pengajar Praktik. Dari hasil pendampingan ini terlihat Calon Guru Penggerak mampu menggerakkan komunitas sekolah untuk Bersama-sama mengembangkan dan mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada murid dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal, dimana CGP dapat merumuskan visi yang menggerakkan hati dan kolaborasi dalam menumbuhkembangkan Profil Pelajar Pancasila pada murid-murid, serta CGP mengupayakan pencapaian visi melalui prakarsa perubahan yang positif dan apresiatif.

Jadi setelah diskusi terkait visi dan Prakarsa perubahan sekolah selama 60 sd 110 menit, Visi Sekolah bisa berubah, kenapa tidak?

Saya selaku pendamping CGP yang memiliki peran untuk melakukan pendampingan individu, memfasilitasi lokakarya, mengevaluasi dan memberi umpan balik kepada Calon Guru Penggerak, membuat laporan capaian perkembangan Calon Guru Penggerak, serta memfasilitasi proses refleksi dan membuat rencana tindak lanjut (RTL).

Rencana Tindak Lanjut (RTL) dibutuhkan sebagai implementasi kegiatan yang berkelanjutan. RTL merupakan  panduan untuk keberlangsungan dan keberlanjutan suatu program tak terkecuali Program Pendidikan Guru Penggerak. Dengan adanya RTL akan memudahkan Pengajar Praktik dan Calon Guru Penggerak  dalam implementasi program ke depannya. Bukan saja terkait bentuk-bentuk program lanjutan, melainkan juga bentuk-bentuk intervensi pihak lain untuk menyelenggarakan program sejenis.

Penyusunan RTL membutuhkan perencanaan yang matang, dimana RTL yang baik sesuai dengan program yang berdasarkan pada potensi dan kekuatan yang dimiliki. Disamping itu, membutuhkan juga pertimbangan aset ilmu yang telah dimiliki oleh Pengajar Praktik Guru Penggerak dan yang akan dikembangkan di sekolah ataupun komunitasnya. Termasuk di dalamnya adalah sumber daya manusia sebagai aset untuk koordinasi dan kolaborasi.

Selama pendampingan Individu ke-2 yang sudah saya lakukan terhadap para CGP sesuai tema pendampingan individu ke-2 yaitu Perubahan Paradigma Pemimpin Pembelajaran

dimana kami focus pada tujuan dan hasil diskusi yaitu 1) Diskusi refleksi diri tentang lingkungan belajar di sekolah; 2) Diskusi refleksi perubahan diri setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 dan 1.3; 3) Diskusi rencana merintis komunitas praktisi di sekolah, berdasarkan hasil pemetaan di lokakarya 1; 4) Mengkomunikasikan visi dan prakasra perubahan ke Kepala Sekolah dan warga sekolah dengan dimoderasi oleh PP.

Dari hasil kunjungan dan pendampingan, hampir semua CGP mengungkapkan rasa syukur dan semangatnya dalam menjalani program guru penggerak ini, karena dukungan Kepala Sekolah, rekan sejawat dan komunitas yang ada disekolah mengapresiasi semua yang telah dilakukan para CGP terlihat di setiap aksi nyata dan penerapan proses pembelajaran sesuai denga isi dari modul 1.1, 1.2 dan 1.3. Implementasi yang CGP lakukan misalnya menciptakan pembelajaran yang menyenangkan,merubah pendekatan pembelajaran,menuntun/membimbing murid yang kesulitan dalam b elajar, berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam membuat program dan melaksanakan kegiatan disekolah, menciptakan suasana pembelajaran yang mewujudkan kepemimpinan murid, sehingga terjadi perubahan pada muid, mereka lebih semangat untuk belajar, mereka menyenangi materi pelajaran yang disajikan dan muncul jiwa berani untuk bertanya,menjawab dan tampil di depan kelas, sikap mereka lebih riang dari sebelumnya.

Rencana merintis komunitas praktisi di sekolah mayoritas sudah CGP dilakukan, seperti di KKG tingkat Gugus dan Kecamatan. Tantangan yang timbul dalam penerapan komunitas praktisi tersebut pada umumnya CGP mengungkapkan dalam mencari waktu yang tepat agar semua guru bisa hadir untuk ikut bersama, tidak semua guru mau dan mampu diajak untuk berkolaborasi. Ada hal yang menarik diungkapkan oleh CGP saat merintis praktisi disekolah yaitu keterbukaan para guru untuk mengungkapkan permasalahan yang ditemui dalam pembelajaran bersama murid.


Berdasarkan hal tersebut di atas, berikut ini beberapa RTL yang akan dilaksanakan setelah melaksanakan pendampingan individu ke-2 dan Lokakarya 2 serta CGP setelah mempelajari Modul 1 yang terbagi kedalam: 1) Modul 1.1 berisi Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara; 2) Modul 1.2. berisi Nilai dan peran guru Penggerak; 3) Modul 1.3, berisi Visi Guru Penggerak, 4) Modul 1.4. berisi Budaya positif dengan aksi nyatanya serta  Modul 2 yang terbagi kedalam: 1) Modul 2.1. berisi Pembelajaran Untuk mememnuhi Kebutuhan Belajar Murid; Modul 2.2. berisi Pembelajaran Sosial dan Emosional :  

1)  Memotivasi para CGP untuk selalu terus mengembangkan dirinya, agar selalu bersemangat dalam mengimplementasikan  Filosofis  Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara dalam pembelajaran dan memahami peran sebagai guru penggerak untuk melaksanakan visi guru penggerak;

2)  Memotivasi para CGP untuk tetap dan konsisten mencoba praktik-praktik pembelajaran yang berpihak pada murid.

3)  Mendorong para CGP untuk terus meningkatkan Kemampuan dirinya di bidang IT untuk mempermudah dan memperlancar dalam pembuatan tugas, salah satunya pembuatan   Portofolio Digital. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan para CGP untuk mendokumentasikan semua aktivitasnya selama 6 bulan mengikuti program ini. Pelatihannya bisa secara offline maupun daring. Untuk panduan secara daring bisa di lihat di link youtube guru ataya : https://youtu.be/YtX9AZgMflQ

4) Mengajak CGP untuk terus berkolaborasi dengan teman sejawat dalam  melaksanakan refleksi  untuk perbaikan pembelajaran

5)  Diskusi mengenai Komunitas Praktisi, agar CGP mampu membentuk sebuah komunitas praktisi, berperan aktif dalam komunitas praktisi, dan mampu  menggerakkan Komunitas Praktisi yang sudah ada ataupun yang baru dibentuk.

6) Berdiskusi untuk mengembangkan budaya positif literasi dalam bentuk kesepakatan kelas ke tingkat komunitas sekolah. Tujuannya agar budaya positif literasi dalam bentuk kesepakatan kelas dapat dilaksanakan di semua kelas yang ada di sekolah. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk penguatan terhadap wali kelas dalam pembuatan kesepakatan kelas;

7) Berdiskusi untuk membuat pertemuan dengan Komunitas Praktisi di sekolah dan sekitarnya guna membahas program-program lain yang berdampak pada murid di sekolah. Tujuannya untuk memetakan bentuk program berdampak ada murid yang dapat dilaksanakan di sekolah. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk diskusi secara intensif dan rutin dengan Komunitas Praktisi di sekolah.

Demikian RTL yang akan dilaksanakan ke depannya. RTL yang disusun bersifat jangka panjang dan berkelanjutan. Pelaksanaan masing-masing program disesuaikan dengan situasi dan kondisi PP dan CGP di sekolah masing-masing. Sebelum implementasi RTL terlebih dahulu diperlukan koordinasi dengan para CGP, Kepala Sekolah dan kolaborasi dengan sejawat yang ada disekolah CGP, dengan tujuannya agar semua program tindak lanjut dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya..

Semoga RTL Ke-2 dengan tema Perubahan Paradigma Pemimpin Pembelajaran bisa terlaksana dan terealisasi sesuai dengan harapan PP dalam perannya dalam mendampingi para CGP nya.

1 comment: