Saturday, November 21, 2020

Isteriku Perawat Istimewaku

 Isteriku Perawat Istimewaku

Oleh: Guru Ataya


Cibadak- 21 November 2020. Tepat di hari ulang tahun yang ke-50 buat isteriku tercinta tulisan ini. Met milad, barakallahu fii umrik. Semoga cita–citanya tercapai, senantiasa ada di dalam rahmat Allah SWT.

Tiga minggu sudah aku mengalamai sakit yang cukup parah, tak bisa jalan, kaki bengkak dan sakit untuk dijalankan, katanya sih ini terkena asam urat yang memang sebelumnya sudah menghinggapiku. Aku adalah tipe orang jarang ke dokter ketika sakit. Berobat di rumah saja. Obat yang digunakan adalah obat yang ada dan segala ramuan yang di  beritahu oleh orang lain atau sesekali serching di google. Itulah kelemahanku, baru ketika badan merasa sakit benar dan parah, ada kesadaran untuk mau ke dokter.

Selama sakit dengan kaki bengkak dengan badan demam serta segala macam yang terasa dibadan, selalu setia yang merawatku dengan hati, dia selalu sabar, penuh kasih dan dibayar oleh ku sekali-sekali dengan kata-kata marah yang tak sadar dikeluarkan dari mulutku. Dia dibayar paling mahal 3M.....makasih...makasih....makasih. Ini tentunya hanya bisa dilakukan oleh orang yang punya hati, punya kasih sayang, punya rasa cinta, dan segenap perasaan yang untuk berbuat sesuatu membantu orang lain dengan ikhlas.

Jangan terlepas sampai ajal memisahkan kita

Dia adalah isteriku tercinta, Yani Sumanti yang 3 tahun lebih muda dari usiaku. Sudah 26 tahun kami hidup bersama dalam satu ikatan keluarga yang sampai dengan sekarang sudah dikarunia 3 orang anak.

Berbicara perempuan, pasti banyak hal yang bisa kita uraikan dari berbagai sisi, seperti yang di uraikan oleh para pakar dan blogger, mengulas dunia perempuan memang tak pernah membosankan. Sejak isu kesetaraan mulai diperjuangkan, kehidupan perempuan telah  mengalami berbagai kemajuan. Sekarang, perempuan bisa bekerja di berbagai ruang kehidupan. Buah karya perempuan telah ramai mengisi keseharian kita. Perempuan adalah mahluk yang tak dapat didefinisikan secara konkrit, banyak hal dan penilaian tentang perempuan tergantung dari sisi mana kita mendefinisikannya.

Berikut saya akan mengulas tentang sosok perempuan  dari keseharian hidup yang saya jalani sekarang ini. Saya terlahir dari keluarga  yang kurang harmonis, 53 tahun yang lalu. Kedua orang tuaku sudah bercerai sejak saya usia 2 tahun. Sejak usia itulah saya di rawat dan menjalani hidup dengan kakek dan uwa perempuan sampai  dengan sekarang. Di Usia 17 tahunlah saya baru mengetahui dengan dekat sosok seorang ibu kandung. Banyak hal yang bisa saya dapatkan dari perjalanan hidup tanpa orang tua kandung. Pelajaran yang berharga dalam hidup tanpa sosok seorang perempuan yang telah melahirkan kita.Ya…seorang ibu yang kasih sayangnya setulus hati, tanpa mngenal lelah, dan selalu mendekap kita di kala kita haus dan lapar. Itu semuanya tak dapat saya rakasan. Yang ada hanyalah kasih sayang orang tua angkat yang secara kemanusian rasa kasih sayangnya berbeda dengan orang tua kandung sendiri.


Krani Pratiwi,S.Psi, Ataya Rachman Pradana Putra dan Hammam Pratama Putra

Hari demi hari kehidupan mengalir seperti air, tepat hari Sabtu, tanggal 14 Agustus 1994 saya menikah dengan sosok perempuan yang sampai dengan sekarang setia mendampingi ku. Dari sosok perempuan inilah saya mengenal wanita. Tiga anak sudah saya  di karunia bersamanya. Satu  perempuan dan dua lagi anak laki-laki. Dari hidup dan keseharian inilah saya bisa belajar memaknai sosok seorang perempuan. Yah…dua sosok perempuan yang berharga dalam kehidupanku, yaitu Yani Sumanti sang isteriku, yang telah setia dan mengabdi selama 26 tahun dan putriku Krani Pratiwi yang sudah  memasuki usia 25 tahun pada tanggal 3 Juni 2020, sekarang sedang belajar menjadi guru di salah satu SMA Unggul di kota Sukabumi dengan jabatan menjadi guru BP/BK.

Pelajaran hidup apa yang saya dapatkan dari mereka (dua bidadariku) :

1. Dari Sang Isteri:

  • Rasa sedih dan marah kepada orangtuaku yang sudah melahirkan karena tidak merawatku bisa luluh dan hilang , sejak isteriku melahirkan dan saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri. Bagimana perjuangan seorang ibu melahirkan anaknya. Benar-benar perjuangan dan usaha dalam mempertaruhkan nyawanya. Tak ada perjuangan yang bisa mengalahkan usaha dan upaya sang ibu melahirkan anaknya. Disinilah tumbuh dan menyadarkan saya untuk berbakti kepada kedua orang tua kandungku. Tak akan ada saya, jika ibuku tak melahirkanku.
  • Hati seorang perempuan penuh dengan kasih sayang yang tulus. Hanya keadaan dan lingkungan serta keterpaksaan yang bisa merubahnya.
  • Kecantikan Perempuan tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan kemuliaan akhlak dan perilakunya.
  • Jangan menyalahkan perasaan istri Anda karena perasaannya yang terbaik ialah ketika ia menerima anda sebagai suaminya.
  • Perempuan adalah bintang dan pelita bagi lelaki. Tanpa pelita, lelaki akan bermalam dalam kegelapan
  • Pudarlah kebahagiaan seorang Perempuan jika ia tidak mampu menjadikan suaminya teman yang termulia
  • Tidak mungkin seorang lelaki hidup bahagia tanpa didampingi oleh istri yang mulia.
  • Perempuan hidup untuk berbahagia dengan cinta, sementara lelaki mencintai untuk hidup berbahagia.
  • Kebijaksanaan Perempuan terletak di dalam hatinya.
  • Perempuan tidak diciptakan untuk dikagumi semua lelaki tetapi sebagai sumber kebahagiaan seorang suami.
  • Dan Perempuan adalah salah satu ciptaan mahluk Tuhan yang agung karena perempuan melahirkan sebuah sebutan panggilan “Ibu”

2. Dari Sang Putriku

  • Bagaimana rasanya jadi orang tua dari seorang anak perempuan. Ibarat kita memiliki dan memegang telur yang kuningnya. Perempuan adalah mutiara yang terindah yang dimiliki orang tua
  • Kasih sayang seorang anak perempuan terhadap orang tuanya penuh dengan rasa ke- ibuan
  • Rasa sayang pada ibu kandung tumbuh dengan sendirinya, manakala kita melihat dan merasakan sendiri bagaimana perjuangan melahirkan putriku oleh sang isteri. Benar-benar pembelajaran hidup berharga yang di rasakan dari sosok anak perempuan dalam keseharian hidup.

Demikian secuil cerita dan pandangan serta pelajaran hidup  yang saya dapatkan dari perempuan (dua bidadari) yang ada dalam keseharian yang  telah menghiasi kehidupan keluargaku. Apapun yang tersampaikan yang pasti menurut saya, Perempuan ada untuk melengkapi yang tak ada pada lelaki mulai dari perasaan, emosional, lemah-lembut, pengertian, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan dan semua hal-hal yang kadang dianggap sepele oleh kaum lelaki.

Karena perempuan diciptakan dari tulang rusuk lelaki, karena perempuan adalah bagian dari lelaki, apa yang menjadi bagian dari hidupnya, akan menjadi bagian dari hidup lelaki. karena engkau dan dia adalah satu, dia adalah dirimu yang tak ada sebelumnya.

Terimakasih buat Ibu, Isteriku, Putriku serta keluargaku semuanya!

"Barakallah fii umrik untuk wanita tersayangku, semoga apa pun yang Mbu harapkan akan segera terwujud."


#miladmbukutercinta


No comments:

Post a Comment