RTL PI 4: Evaluasi dan Pengembangan Proses Pembelajaran Ala PP Guru Ataya Menarik, Lucu dan Kreatif
Oleh:
Guru Ataya (PP_437_Iwan Sumantri)
Pelaksanaan pendampingan Individu ke-4
yang dijadwal oleh BBGP Provinsi Jawa Barat dari tanggal, 02 s.d. 16 Februari 2024,telah
dilaksanakan sesuai kesepakatan bersama dengan para Calon Guru Penggerak yaitu
dimulai dari tanggal 03 sd 13 Februari 2024. Empat hari sudah saya selaku PP
melaksanakan pendampingan di empat sekolah dengan suasana dan karakteristik
yang berbeda. Seperti halnya pendampingan individu ke-3 pada dua
bulan yang lalu, kegiatan pendampingan individu ke-4 mengusung tema “
Evaluasi dan Pengembangan Proses Pembelajaran”.
Fokus pendampingan di PI 4 adalah
obeservasi kelas CGP untuk melihat penerapan dari modul budaya positif,
pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial-emosional serta penilaian
observasi praktik pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Pendampingan
dilakukan secara konsisten setiap bulan selama CGP mengikuti PGP dengan tema
pendampingan yang berbeda-beda. Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk
pemantauan terhadap perubahan yang dilakukan CGP dan rencana apalagi yang akan
dilakukan CGP untuk menciptakan sekolah yang berpihak pada siswa.
Saya mulai melaksanakan kegiatan pendampingan PI 4
secara individu kepada CGP dari tanggal 03 Februari 2024 dengan
CGP Evi Ratnasari di SDN 1 Kaladi Kabandungan, tanggal 07 Februari 2024
dengan CGP Asep Samsudin di SDN Pangkalan Parungkuda, tanggal 12 Februari 2024
dengan CGP Citaningrum di SMP Negeri 2 Cidahu, dan terakhir tanggal 13 Februari
2024 dengan CGP Uwes Kusaeri di SDN 2 Cidadap Cidahu Cicurug. Selain menjadi
salah satu tugas dari pengajar praktik,dengan melakukan kunjungan ke tempat CGP
bertugas merupakan pengalaman yang sangat berharga dan menjadi
pembelajaran tersendiri bagi seorang guru.
Seperti halnya pada pendampingan sebelumnya, pada
pelaksanaan pendampingan individu ke 4 ini, pengajar
praktik menyiapkan bahan yang dibutuhkan sesuai dengan tema Evaluasi
dan pengembangan proses pembelajarann yakni buku pegangan
pendampingan individu, jurnal hasil pemantauan, daftar hadir dan rencana
pendampingan, RPP yang akan digunakan dalam pembelajaran, modul 2.3 tentang
coaching, lembar catatan percakapan pra observasi (lampiran
4), instrumen observasi praktik mengajar (lampiran 5), lembar catatan
percakapan pasca obsevasi (lampiran 6) dan lembar rencana
pengembangan diri (lampiran 7).
Hal-hal yang dibahas/dibicarakan selama
proses pendampingan individu ke-4 berlangsung:
Bagian Awal Pendampingan
- Menjelaskan tentang fokus pendampingan, PP memastikan CGP
memahami aktivitas pendampingan yang akan dilakukan.
- Pengajar Praktik menanyakan apa saja proses yang sudah berjalan
selama satu bulan terakhir, menanyakan rencana tindak lanjut dari
pendampingan sebelumnya, serta hal-hal yang dianggap sebagai capaian
selama satu bulan terakhir (berdasarkan Jurnal Pemanatauan Pembelajaran
Daring)
- Mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih telah berbagi praktik baik
yang sudah dilakukan dari pembelajaran daring.
- Pengajar Praktik memastikan RPP yang dibuat CGP sudah direvisi
berdasarkan masukan yang diberikan PP.
- Menyiapkan lembar Observasi Praktik Mengajar Calon Guru Penggerak
(Lampiran 5).
Bagian Inti Pendampingan
- Ketentuan
- Observasi pembelajaran
dilakukan di kelas CGP secara luring
- Observasi dilakukan 2 (dua) jam
pelajaran dengan durasi 2 x 35 menit untuk jenjang SD, 2 x 40 menit untuk
jenjang SMP.
- Pra- Observasi (15’)
Pertemuan
pra-observasi ini merupakan percakapan yang membangun hubungan antara guru
(CGP) dan supervisor (PP) sebagai mitra dalam pengembangan kompetensi
diri .
Percakapan
pra-observasi ini berlangsung selama 15 menit, dengan menggunakan
percakapan coaching untuk perencanaan, supervisor dapat
mencatat apa yang menjadi sasaran pengembangan guru dan menginformasikan kepada
guru prosedur supervisi klinis ini. Adapun yang harus dilakukan oleh supervisor
adalah:
- Supervisor menyampaikan tujuan
besar supervisi dan tujuan dari percakapan awal.
- Guru menyampaikan rancangan
pelaksanaan pembelajaran dan menginformasikan aspek perkembangan yang
hendak diobservasi
- Supervisor dan guru menyepakati
sasaran observasi, waktu kunjungan kelas dan waktu percakapan
pasca-observasi
- Supervisor menginformasikan
bahwa ia akan mencatat kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas
Percakapan pra-observasi berlangsung dengan suasana santai dan kekeluargaan dan dengan semangat positif. Hasil percakapan pra-observasi dicatat pada Lampiran 4.
- Observasi Pembelajaran
Observasi
adalah aktivitas pengamatan oleh supervisor (PP) pada saat guru melaksanakan
pembelajaran di kelas. Tujuan utama tahap ini adalah mengambil data atau informasi
secara obyektif mengenai aspek pengembangan yang sudah disepakati.
Pengamatan
oleh supervisor menggunakan instrumen yang telah ditentukan sebelumnya dan
fokus pada sasaran yang sudah disepakati (lihat hasil catatan pada lampiran 4).
Namun dapat saja pada saat observasi ada hal-hal menarik di luar hal yang sudah
disepakati yang ditemukan oleh supervisor (PP) yang dapat bermanfaat bagi guru
dalam pengembangan kompetensi dirinya sebagai pemimpin pembelajaran yang
berpihak pada siswa.
Hal-hal yang diperhatikan saat observasi pembelajaran:Pencatatan aktivitas pembelajaran dilakukan pada lembar Observasi Praktik Mengajar Calon Guru Penggerak (Lampiran 5)
- Pasca Observasi
Dalam
proses percakapan pasca-observasi ini, supervisor (PP) dan guru (CGP) secara
bersama memahami tujuan percakapan dan saling percaya akan tahapan kegiatan
yang berlangsung. Percakapan pasca-observasi berisikan
aktivitas berikut:
- Menyampaikan tujuan percakapan
dan hasil analisis data observasi kepada CGP
- Melakukan percakapan umpan balik.
Dalam percakapan PP menemukan area pengembangan dan perbaikan diri yang
hendak dilakukan. Catat hasil umpan balik pada lampiran 6 .
- Percakapan perencanaan area
pengembangan
- Rencana aksi pengembangan diri. Hasil perencanaan aksi pengembangan diri dicatat pada lampiran 7.
- Melakukan refleksi terhadap
proses pendampingan saat ini:
- Apa yang sudah baik dan
yang perlu Bapak/Ibu perbaiki ke depannya pada pembelajaran tadi?
- Sejauh apa pendampingan saat
ini membantu Bapak/ Ibu mengimplementasikan pembelajaran yang berpihak
kepada siswa? Hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki untuk ke depannya?
- Jika ada hal-hal terkait
pembelajaran daring yang perlu diketahui oleh fasilitator, maka perlu
dicatat dalam Jurnal Komunikasi di LMS.
- Mengingatkan CGP untuk
menyiapkan diri untuk pendampingan individu 5.
Aktivitas
persiapan:
- Kelengkapan bahan yang harus
disiapkan CGP untuk PI 5 adalah:
- Mengajak satu orang rekan
sejawat untuk dibimbing dan dicoaching pada PI 5.
- Penetapan jadwal observasi
pembelajaran. Pelaksanaan observasi pembelajaran minimal 2 jam pelajaran
dan dapat dilakukan secara daring ataupun luring (disesuaikan dengan
kebijakan sekolah)
- Membimbing rekan sejawat
dalam menyusun RPP dan juga melakukan koreksi terhadap RPP yang disusun.
Hasil koreksiksi CGP dijadi dasar perbaikan RPP oleh rekan sejawat.
- Aktivitas Coaching untuk
supervisi akademik
Untuk melakukan aktivitas ini, CGP harus mengikuti instruksi yang ada dalam modul 2.3 pada bagian aksi nyata. Pastikan CGP melakukan: - Proses pra-observasi. Hasil
catatan saat proses ini diserahkan kepada PP saat pendampingan individu
5 (CGP menggunakan instrument pra-observasi di modul 2.3)
- Proses observasi
pembelajatan. Hasil catatan saat proses ini diserahkan kepada
PP saat pendampingan individu 5 (CGP menggunakan instrument observasi
pembelajaran di modul 2.3)
- Setiap aktivitas CGP saat
melakukan pra-observasi dan observasi pembelajaran, PP tetap melakukan
pemantauan dan diskusi melalui WA/HP/tatap muka virtual.
Dari hasil diskusi dan refleksi Pendampingan
Individu ke-4, banyak hal yang bisa saya dapatkan selaku PP dalam membersamai
CGP di ruang kelas. Banyak variasi dan kondisi yang berbeda di setiap ruang
obeservasi. Pada saat saya membersamai CGP Bu Evi Ratnasari Di SDN 1 Kaladi,
saya menemukan kelucuan dan menarik, bagaimana seorang guru mengkondisikan dan
memfasilitasi belajar siswa kelas 1 yang beragam dan unik akan kondisi dan
sifat siswanya. Tapi dengan kesabaran dan persiapan yang matang bu Evi bisa
melewatinya dengan baik. Di kelasnya Bu Cita saya menemukan kreativitas guru
dalam menyusun dan mendesain ruang kelas untuk diskusi yang pertama kali saya
temuka berbeda dengan guru-guru lainnya. Saya selaku pendamping CGP yang
memiliki peran untuk melakukan pendampingan individu, memfasilitasi lokakarya,
mengevaluasi dan memberi umpan balik kepada Calon Guru Penggerak, membuat
laporan capaian perkembangan Calon Guru Penggerak, serta memfasilitasi proses
refleksi dan membuat rencana tindak lanjut perlu mencatat dan membuat laporan
sebagai praktik baik bagaimana observasi dikelas berlangsung.
Rencana Tindak Lanjut (RTL) dibutuhkan
sebagai implementasi kegiatan yang berkelanjutan. RTL merupakan panduan
untuk keberlangsungan dan keberlanjutan suatu program tak terkecuali Program
Pendidikan Guru Penggerak. Dengan adanya RTL akan memudahkan Pengajar Praktik
dan Calon Guru Penggerak dalam implementasi program ke depannya. Bukan
saja terkait bentuk-bentuk program lanjutan, melainkan juga bentuk-bentuk
intervensi pihak lain untuk menyelenggarakan program sejenis.
Penyusunan RTL membutuhkan perencanaan
yang matang, dimana RTL yang baik sesuai dengan program yang berdasarkan pada
potensi dan kekuatan yang dimiliki. Disamping itu, membutuhkan juga
pertimbangan aset ilmu yang telah dimiliki oleh Pengajar Praktik Guru Penggerak
dan yang akan dikembangkan di sekolah ataupun komunitasnya. Termasuk di
dalamnya adalah sumber daya manusia sebagai aset untuk koordinasi dan
kolaborasi.
Selama pendampingan Individu ke-4 yang
sudah saya lakukan terhadap para CGP sesuai tema pendampingan individuke-4
yaitu Evaluasi dan Pengembangan Proses Pembelajaran dimana
kami focus pada tujuan dan hasil diskusi/percakapan.
Dari hasil kunjungan dan pendampingan ,
hampir semua CGP termotivasi dalam melaksanakan pendampingan individu ke- 4
ini, dan para CGP lebih memahami apa itu pembelajaran berdiferensiasi, PSE dan
budaya positif.
Proses pembelajaran yang berdiferensiasi
adalah pendekatan pembelajaran yang memperhitungkan perbedaan individu siswa
dalam hal kecepatan belajar, gaya belajar, minat, dan kebutuhan belajar.
Tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan membantu
setiap siswa mencapai potensinya maksimal.
Proses pembelajaran yang berdiferensiasi
melibatkan beberapa tahapan seperti:
1) Penentuan tujuan pembelajaran: Guru menentukan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai oleh siswa
2) Penentuan tingkat kesulitan: Guru memperhitungkan tingkat kesulitan
mataeri yang diajarkan dan membuat beberapa tinkat kesulitan yang akan
diajarkan dan membuat bebeapa variasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan
siswa.
3) Penentuan gaya belajar: Guru memperhitungkan gaya belajar siswa
untuk memastikan bahwa materi pembelajaran disampaikan dengan cara yang
efektif.
4) Penentuan metode pembelajaran: Guru memilih metode pembelajaran
yang sesuai dengan tingkat kesulitan dan gaya belajar siswa.
5) Pelaksanaan pembelajaran: Guru menyampaikan materi pembelajaran
dengan cara yang berdiferensiasi dan memastikan bahwa setiap siswa memahami
materi pembelajaran.
6) Evaluasi: Guru melakukan evaluasi untuk menentukan tingkat pemahaman
siswa dan membuat perbaikan jika diperlukan.
Proses pembelajaran yang berdiferensiasi
membantu siswa untuk memahami materi pembelajaran dengan lebih baik dan
membantu guru mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan. Ini juga membantu
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Pembelajaran Sosial Emosional dimana hasil
yang dicapai adalah wellbeing dimana seorang individu yang memiliki sikap
positif terhadap diri sendiri maupun orang lain dan memiliki tujuan hidup
yang lebih bermakna, untuk penerapannya terhadap anak berkebutuhan khusus perlu
menyesuaikan dengan kondisi di lapangan
Dalam prosses pembelajaran para CGP
sudah menerapkan KSE di kelas sesuai dengan kondisi siswa.Siswa menjadi
individu yang memiliki sikap positif baik terhadap diri maupun terhadap orang
lain dalam berkehidupan sosial, melalui PSE konsep belajar berpihak pada siswa
dapat diterapkan sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.
Berdasarkan hal tersebut di atas, berikut
ini beberapa RTL yang akan dilaksanakan setelah melaksanakan pendampingan
individu ke-4 dan Lokakarya 3 serta CGP setelah mempelajari Modul 2
yang terbagi kedalam: 1) Modul 2.1. berisi Pembelajaran Untuk mememnuhi
Kebutuhan Belajar Siswa; Modul 2.2. berisi Pembelajaran Sosial dan Emosional;
Modul 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik:
1) Memotivasi para CGP untuk selalu terus mengembangkan dirinya serta
konsisten dalam mengimplementasikan dan menerapkan proses pembelajaran yang
berdiferensiasi, PSE dan budaya positif
2) Memotivasi para CGP untuk tetap dan konsisten mencoba
praktik-praktik pembelajaran yang berpihak pada siswa.
3) Mendorong para
CGP untuk terus meningkatkan kemampuan dirinya dalam menyususun RPP/Modul ajar
yang berdiferensiasi,PSE dan budaya postif sehingga pada saatnya bisa berbagi
dan membimbing rekan sejawatnya.
4) Mendorong
para CGP untuk terus meningkatkan kompetensi di bidang IT untuk mempermudah dan
memperlancar dalam pembuatan tugas, salah satunya pembuatan
Portofolio Digital. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan para CGP
untuk mendokumentasikan semua aktivitasnya selama 6 bulan mengikuti program
ini. Pelatihannya bisa secara offline maupun daring. Untuk panduan secara
daring bisa di lihat di link youtube chanel guru ataya.
5) Mengajak CGP
untuk terus berkolaborasi dengan teman sejawat dalam melaksanakan
refleksi untuk perbaikan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
6) Mengevaluasi dan
mengembangkan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan menerapkan
modul budaya positif,pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosi secara
konsisten
7) Berdiskusi dan mengimplementasikan Coaching Untuk Supervisi Akademik CGP bersama rekan sejawatnya
Demikian RTL yang akan dilaksanakan ke
depannya. RTL yang disusun bersifat jangka panjang dan berkelanjutan.
Pelaksanaan masing-masing program disesuaikan dengan situasi dan kondisi PP dan
CGP di sekolah masing-masing. Sebelum implementasi RTL terlebih dahulu
diperlukan koordinasi dengan para CGP, Kepala Sekolah dan kolaborasi dengan teman
sejawat yang ada disekolah CGP, dengan tujuannya agar semua program tindak
lanjut dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya..
Semoga RTL Ke-4 dengan tema “Evaluasi
dan Pengembangan Proses Pembelajaran” bisa terlaksana dan
terealisasi sesuai dengan harapan PP dalam perannya dalam mendampingi para CGP
nya.
No comments:
Post a Comment