Wednesday, March 1, 2023

RTL PI 4 : Evaluasi dan Pengembangan Proses Pembelajaran Ala Guru Ataya

RTL PI 4 : Evaluasi dan Pengembangan Proses Pembelajaran

Oleh: Guru Ataya (PP_117_Iwan Sumantri)

Sukabumi, 24 Februari 2023. Setelah beristirahat dari semua aktivitas (LMS dan tugas-tugas CGP maupun PP) kurang lebih dari satu bulan, Program Pedidikan Guru Penggerak (PPGP) menggelar kembali salah satu agenda kegiatannya yaitu Pendampingan Individu (PI) yang dilakukan oleh Pengajar Praktik (PP).

Pelaksanaan pendampingan Individu ke-4 yang dijadwal oleh BBGP Provinsi Jawa Barat dari 16 s.d. 24 Februari 2023,telah dilaksanakan sesuai kesepakatan bersama denganpara Calon Guru Penggerak yaitu dimulai dari tanggal 20 sd 23 Februari 2023. Empat hari sudah saya selaku PP melaksanakan pendampingan di empat sekolah dengan suasana dan karakteristik yang berbeda. Seperti halnya pendampingan individu ke-4  pada dua bulan yang lalu, kegiatan pendampingan ke-4 mengusung tema “ Evaluasi dan Pengembangan Proses Pembelajaran”.

Fokus pendampingan di PI 4 adalah obeservasi kelas CGP untuk melihat penerapan dari modul budaya positif, pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial-emosional serta penilaian observasi praktik pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Pendampingan dilakukan secara konsisten setiap bulan selama CGP mengikuti PGP dengan tema pendampingan yang berbeda-beda. Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk pemantauan terhadap perubahan yang dilakukan CGP dan rencana apalagi yang akan dilakukan CGP untuk menciptakan sekolah yang berpihak pada siswa.

Saya mulai melaksanakan kegiatan  pendampingan secara individu kepada CGP dari tanggal 20 Februari 2023 dengan CGP Ruslan di SDN Cigintung Gegerbitung, tanggal 21 Februari 2023 dengan CGP Samsudin di SDN Sempurcagak Gegerbitung, tanggal 22 Februari 2023 dengan CGP Anita di SLB PGRI Gegerbitung dan terkahir tanggal 23 Februari 2023 dengan CGP Heri Ashari di SMPN 1 Gunung guruh. Selain menjadi salah satu tugas dari pengajar praktik,dengan melakukan kunjungan ke tempat CGP bertugas merupakan pengalaman yang sangat berharga dan menjadi pembelajaran tersendiri bagi seorang guru.

Percakapan Awal di PI 4  Bersama Pak Ruslan SDN Cigintung

Observasi Kelas di Kelas Pak Samsudin SDN Sempurcagak

Seperti halnya pada pendampingan sebelumnya, pada pelaksanaan pendampingan individu ke 4 ini,    pengajar praktik meyiapkan bahan yang dibutuhkan sesuai dengan tema Evaluasi dan pengembangan proses pembelajarann yakni buku pegangan pendampingan individu, jurnal hasil pemantauan, daftar hadir dan rencana pendampingan, RPP yang akan digunakan dalam pembelajaran, modul 2.3 tentang coaching, lembar catatan percakapan pra observasi (lampiran 4), instrumen observasi praktik mengajar (lampiran 5), lembar catatan percakpaan pasca obsevasi (lampiran 6) dan lembar rencana pengembangan diri (lampiran 7).

Obeservasi Kelas di Kelasnya Bu Anita SLB PGRI Gegerbitung

Observasi Kelas di Kelasnya Pak Heri Ashari SMPN 1 Gunungguruh

Hal-hal yang dibahas/dibicarakan selama proses pendampingan individu ke-4 berlangsung:

Bagian Awal Pendampingan (20’)

  1. Menjelaskan tentang fokus pendampingan, PP memastikan CGP memahami aktivitas pendampingan yang akan dilakukan.
  2. Pengajar Praktik menanyakan apa saja proses yang sudah berjalan selama satu bulan terakhir, menanyakan rencana tindak lanjut dari pendampingan sebelumnya, serta hal-hal yang dianggap sebagai capaian selama satu bulan terakhir (berdasarkan Jurnal Pemanatauan Pembelajaran Daring)
  3. Mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih telah berbagi praktik baik yang sudah dilakukan dari pembelajaran daring.
  4. Pengajar Praktik memastikan RPP yang dibuat CGP sudah direvisi berdasarkan masukan yang diberikan PP.
  5. Menyiapkan lembar Observasi Praktik Mengajar Calon Guru Penggerak (Lampiran 5).

 Baca Juga:


Bagian Inti Pendampingan (135’)

  1. Ketentuan
    • Observasi pembelajaran dilakukan di kelas CGP secara luring
    • Observasi dilakukan 2 (dua) jam pelajaran dengan durasi 2 x 35 menit untuk jenjang SD, 2 x 40 menit untuk jenjang SMP.
  1. Pra- Observasi (15’)

Pertemuan pra-observasi ini merupakan percakapan yang membangun hubungan antara guru (CGP) dan supervisor (PP) sebagai mitra dalam pengembangan kompetensi diri .

Percakapan pra-observasi ini berlangsung selama 15 menit, dengan menggunakan percakapan coaching untuk perencanaan, supervisor dapat mencatat apa yang menjadi sasaran pengembangan guru dan menginformasikan kepada guru prosedur supervisi klinis ini. Adapun yang harus dilakukan oleh supervisor adalah:

    • Supervisor menyampaikan tujuan besar supervisi dan tujuan dari percakapan awal.
    • Guru menyampaikan rancangan pelaksanaan pembelajaran dan menginformasikan aspek perkembangan yang hendak diobservasi
    • Supervisor dan guru menyepakati sasaran observasi, waktu kunjungan kelas dan waktu percakapan pasca-observasi
    • Supervisor menginformasikan bahwa ia akan mencatat kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas

Percakapan pra-observasi berlangsung dengan suasana santai dan kekeluargaan dan dengan semangat positif. Hasil percakapan pra-observasi dicatat pada Lampiran 4.

Percakapan Pra Observasi Bersama Pak Ruslan SDN Cigintung

  1. Observasi Pembelajaran (90’)

Observasi adalah aktivitas pengamatan oleh supervisor (PP) pada saat guru melaksanakan pembelajaran di kelas. Tujuan utama tahap ini adalah mengambil data atau informasi secara obyektif mengenai aspek pengembangan yang sudah disepakati.

Pengamatan oleh supervisor menggunakan instrumen yang telah ditentukan sebelumnya dan fokus pada sasaran yang sudah disepakati (lihat hasil catatan pada lampiran 4). Namun dapat saja pada saat observasi ada hal-hal menarik di luar hal yang sudah disepakati yang ditemukan oleh supervisor (PP) yang dapat bermanfaat bagi guru dalam pengembangan kompetensi dirinya sebagai pemimpin pembelajaran yang berpihak pada siswa.

Hal-hal yang diperhatikan saat observasi pembelajaran:Pencatatan aktivitas pembelajaran dilakukan pada lembar Observasi Praktik Mengajar Calon Guru Penggerak (Lampiran 5)

Aktifitas PBM di kelasnya Pak Ruslan SDN Cigintung

Aktifitas PBM di kelasnya Pak Samsudin di SDN Sempurcagak

Aktifitas PBM di kelasnya Bu Anita di SLB PGRI Gegerbitung

Aktifitas PBM di kelasnya Pak Heri Ashari di SMPN 1 Gunungguruh

  1. Pasca Observasi (30’)

Dalam proses percakapan pasca-observasi ini, supervisor (PP) dan guru (CGP) secara bersama memahami tujuan percakapan dan saling percaya akan tahapan kegiatan yang berlangsung.  Percakapan pasca-observasi  berisikan aktivitas berikut:

    • Menyampaikan tujuan percakapan dan hasil analisis data observasi kepada CGP
    • Melakukan percakapan umpan balik. Dalam percakapan PP menemukan area pengembangan dan perbaikan diri yang hendak dilakukan. Catat hasil umpan balik pada lampiran 6 .
    • Percakapan perencanaan area pengembangan
    • Rencana aksi pengembangan diri. Hasil perencanaan aksi pengembangan diri dicatat pada lampiran 7.



Percakapan Pasca Observasi Bersama CGP

Bagian akhir pendampingan (15’)

  1. Melakukan refleksi terhadap proses pendampingan saat ini:
    • Apa yang sudah baik dan yang perlu Bapak/Ibu perbaiki ke depannya pada pembelajaran tadi?
    • Sejauh apa pendampingan saat ini membantu Bapak/ Ibu mengimplementasikan pembelajaran yang berpihak kepada siswa? Hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki untuk ke depannya?
  2. Jika ada hal-hal terkait pembelajaran daring yang perlu diketahui oleh fasilitator, maka perlu dicatat dalam Jurnal Komunikasi di LMS.
  3. Mengingatkan CGP untuk menyiapkan diri untuk pendampingan individu 5.

Aktivitas persiapan:

    • Kelengkapan bahan yang harus disiapkan CGP untuk PI 5 adalah:
      • Mengajak satu orang rekan sejawat untuk dibimbing dan dicoaching pada PI 5.
      • Penetapan jadwal observasi pembelajaran. Pelaksanaan observasi pembelajaran minimal 2 jam pelajaran dan dapat dilakukan secara daring ataupun luring (disesuaikan dengan kebijakan sekolah)
      • Membimbing rekan sejawat dalam menyusun RPP dan juga melakukan koreksi terhadap RPP yang disusun. Hasil koreksiksi CGP dijadi dasar perbaikan RPP oleh rekan sejawat.
    • Aktivitas Coaching untuk supervisi akademik
      Untuk melakukan aktivitas ini, CGP harus mengikuti instruksi yang ada dalam modul 2.3 pada bagian aksi nyata. Pastikan CGP melakukan:
      • Proses pra-observasi. Hasil catatan saat proses ini diserahkan kepada PP saat pendampingan individu 5 (CGP menggunakan instrument pra-observasi di modul 2.3)
      • Proses observasi pembelajatan.  Hasil catatan saat proses ini diserahkan kepada PP saat pendampingan individu 5 (CGP menggunakan instrument observasi pembelajaran di modul 2.3)
    • Setiap aktivitas CGP saat melakukan pra-observasi dan observasi pembelajaran, PP tetap melakukan pemantauan dan diskusi melalui WA/HP/tatap muka virtual.

Dari hasil diskusi dan refleksi Pendampingan Individu ke-4, maka Saya selaku pendamping CGP yang memiliki peran untuk melakukan pendampingan individu, memfasilitasi lokakarya, mengevaluasi dan memberi umpan balik kepada Calon Guru Penggerak, membuat laporan capaian perkembangan Calon Guru Penggerak, serta memfasilitasi proses refleksi dan membuat rencana tindak lanjut (RTL).

Rencana Tindak Lanjut (RTL) dibutuhkan sebagai implementasi kegiatan yang berkelanjutan. RTL merupakan  panduan untuk keberlangsungan dan keberlanjutan suatu program tak terkecuali Program Pendidikan Guru Penggerak. Dengan adanya RTL akan memudahkan Pengajar Praktik dan Calon Guru Penggerak  dalam implementasi program ke depannya. Bukan saja terkait bentuk-bentuk program lanjutan, melainkan juga bentuk-bentuk intervensi pihak lain untuk menyelenggarakan program sejenis.

Penyusunan RTL membutuhkan perencanaan yang matang, dimana RTL yang baik sesuai dengan program yang berdasarkan pada potensi dan kekuatan yang dimiliki. Disamping itu, membutuhkan juga pertimbangan aset ilmu yang telah dimiliki oleh Pengajar Praktik Guru Penggerak dan yang akan dikembangkan di sekolah ataupun komunitasnya. Termasuk di dalamnya adalah sumber daya manusia sebagai aset untuk koordinasi dan kolaborasi.

Selama pendampingan Individu ke-4 yang sudah saya lakukan terhadap para CGP sesuai tema pendampingan individuke-4 yaitu Evaluasi dan Pengembangan Proses Pembelajaran dimana kami focus pada tujuan dan hasil diskusi/percakapan.

Dari hasil kunjungan dan pendampingan , hampir semua CGP termotivasi dalam melaksanakan pendampingan individu ke- 4 ini, dan para CGP lebih memahami ap aitu pembelajaran berdiferensiasi, PSE dan budaya positif.

Proses pembelajaran yang berdiferensiasi adalah pendekatan pembelajaran yang memperhitungkan perbedaan individu siswa dalam hal kecepatan belajar, gaya belajar, minat, dan kebutuhan belajar. Tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan membantu setiap siswa mencapai potensinya maksimal.

Proses pembelajaran yang berdiferensiasi melibatkan beberapa tahapan seperti:

1) Penentuan tujuan pembelajaran: Guru menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh siswa

2) Penentuan tingkat kesulitan: Guru memperhitungkan tingkat kesulitan mataeri yang diajarkan dan membuat beberapa tinkat kesulitan yang akan diajarkan dan membuat bebeapa variasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan siswa.

3) Penentuan gaya belajar: Guru memperhitungkan gaya belajar siswa untuk memastikan bahwa materi pembelajaran disampaikan dengan cara yang efektif.

4) Penentuan metode pembelajaran: Guru memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kesulitan dan gaya belajar siswa.

5) Pelaksanaan pembelajaran: Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan cara yang berdiferensiasi dan memastikan bahwa setiap siswa memahami materi pembelajaran.

6) Evaluasi: Guru melakukan evaluasi untuk menentukan tingkat pemahaman siswa dan membuat perb aikan jika diperlukan.

Proses pembelajaran yang berdiferensiasi membantu siswa untuk memahami materi pembelajaran dengan lebih baik dan membantu guru mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan. Ini juga membantu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Pembelajaran Sosial Emosional dimana hasil yang dicapai adalah wellbeing dimana seorang individu yang memiliki sikap positif terhadap diri sendiri maupun orang lain dan memiliki tujuan hidup yang lebih bermakna, untuk penerapannya terhadap anak berkebutuhan khusus perlu menyesuaikan dengan kondisi di lapangan

Dalam prosses pembelajaran para CGP sudah menerapkan KSE di kelas sesuai dengan kondisi siswa.Siswa menjadi individu yang memiliki sikap positif baik terhadap diri maupun terhadap orang lain dalam berkehidupan sosial, melalui PSE konsep belajar berpihak pada siswa dapat diterapkan sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.

Berdasarkan hal tersebut di atas, berikut ini beberapa RTL yang akan dilaksanakan setelah melaksanakan pendampingan individu ke-4 dan Lokakarya 3 serta CGP setelah mempelajari  Modul 2 yang terbagi kedalam: 1) Modul 2.1. berisi Pembelajaran Untuk mememnuhi Kebutuhan Belajar Siswa; Modul 2.2. berisi Pembelajaran Sosial dan Emosional; Modul 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik.

1) Memotivasi para CGP untuk selalu terus mengembangkan dirinya serta konsisten dalam mengimplementasikan dan menerapkan proses pembelajaran yang berdiferensiasi, PSE dan budaya positif

2) Memotivasi para CGP untuk tetap dan konsisten mencoba praktik-praktik pembelajaran yang berpihak pada siswa.

3) Mendorong para CGP untuk terus meningkatkan kemampuan dirinya dalam menyususun RPP/Modul ajar yang berdiferensiasi,PSE dan budaya postif sehingga pada saatnya bisa berbagi dan membimbing rekan sejawatnya.

4)  Mendorong para CGP untuk terus meningkatkan kompetensi di bidang IT untuk mempermudah dan memperlancar dalam pembuatan tugas, salah satunya pembuatan   Portofolio Digital. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan para CGP untuk mendokumentasikan semua aktivitasnya selama 6 bulan mengikuti program ini. Pelatihannya bisa secara offline maupun daring. Untuk panduan secara daring bisa di lihat di link youtube guru ataya : https://youtu.be/YtX9AZgMflQ

5) Mengajak CGP untuk terus berkolaborasi dengan teman sejawat dalam  melaksanakan refleksi  untuk perbaikan pembelajaran yang berpusat pada siswa.

6) Mengevaluasi dan mengembangkan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan menerapkan modul budaya positif,pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosi secara konsisten

7) Berdiskusi dan mengimplementasikan Coaching Untuk Supervisi Akademik CGP bersama rekan sejawatnya





Demikian RTL yang akan dilaksanakan ke depannya. RTL yang disusun bersifat jangka panjang dan berkelanjutan. Pelaksanaan masing-masing program disesuaikan dengan situasi dan kondisi PP dan CGP di sekolah masing-masing. Sebelum implementasi RTL terlebih dahulu diperlukan koordinasi dengan para CGP, Kepala Sekolah dan kolaborasi dengan sejawat yang ada disekolah CGP, dengan tujuannya agar semua program tindak lanjut dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya..

Semoga RTL Ke-4 dengan tema “Evaluasi dan Pengembangan Proses Pembelajaran” bisa terlaksana dan terealisasi sesuai dengan harapan PP dalam perannya dalam mendampingi para CGP nya.

1 comment: