Sunday, August 17, 2025

Merdeka Belajar: Refleksi Guru Matematika di Hari Kemerdekaan ke-80

Merdeka Belajar: Refleksi Guru Matematika di Hari Kemerdekaan ke-80

Oleh: Guru Ataya (Iwan Sumantri)

Cibadak – 17 Agustus 2025. Saya, seorang guru matematika di SMP Negeri 3 Cibadak, telah mengabdi selama 38 tahun. Hari ini, 17 Agustus 2025, menjadi hari yang istimewa. Tepat 80 tahun sudah Indonesia merdeka, sebuah usia yang matang, penuh makna, dan menjadi momentum penting untuk kita semua, khususnya para pendidik, untuk merefleksikan kembali arti kemerdekaan.

Bagi saya, kemerdekaan bukan hanya tentang lepas dari penjajahan fisik, tetapi juga tentang kebebasan berpikir dan belajar. Selama puluhan tahun mengajar, saya melihat bagaimana ruang kelas menjadi medan perjuangan yang lain. Bukan melawan penjajah bersenjata, melainkan melawan ketakutan siswa pada pelajaran matematika, melawan metode pengajaran yang kaku, dan melawan kurikulum yang sering kali terasa memberatkan.

Di hari kemerdekaan ini, saya teringat salah satu murid saya, Amir, yang dulunya sangat membenci matematika. Baginya, angka dan rumus adalah penjara yang membelenggu kreativitasnya. Namun, berkat semangat Merdeka Belajar yang terus kami upayakan, saya mencoba mengubah pendekatan. Saya tidak lagi memaksa Amir menghafal rumus, melainkan mengajaknya bereksperimen. Kami menggunakan bangun ruang untuk memahami volume, menghitung peluang dengan dadu, dan bahkan menggunakan konsep geometri untuk merancang taman sekolah. Perlahan, saya melihat percikan api dalam matanya. Amir tidak lagi merasa terbelenggu, ia merasa merdeka.


Baca Juga:

Mengapa AKM Tidak Sama dengan Ujian Nasional?

Manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 3 Cibadak

Hening tapi Bergemuruh


Itulah makna kemerdekaan yang sesungguhnya bagi seorang guru: memerdekakan siswa dari rasa takut, membebaskan mereka untuk bertanya, bereksperimen, dan menemukan cara belajar yang paling cocok untuk mereka. Merdeka adalah ketika siswa bisa melihat relevansi matematika dalam kehidupan sehari-hari, bukan sekadar deretan angka abstrak di buku pelajaran.


Di usia ke-80 ini, Indonesia terus bergerak maju. Begitu pula dengan pendidikan kita. Tantangan semakin kompleks, tetapi semangat kemerdekaan harus terus menyala. Sebagai pendidik, kita harus terus berinovasi, berani keluar dari zona nyaman, dan menjadikan ruang kelas sebagai tempat yang aman dan menyenangkan bagi anak-anak untuk tumbuh dan belajar.

Dirgahayu Republik Indonesia ke-80. Semoga kemerdekaan ini terus menginspirasi kita semua untuk menjadi lebih merdeka dalam berpikir, merdeka dalam berkarya, dan merdeka dalam memerdekakan orang lain.



Merah putih di dadaku, semangat merdeka di hatiku. 80 tahun Indonesia merdeka, 80 tahun perjalanan bangsa. Generasi kecil siap melangkah, Di tangan mereka kita titipkan masa depan bangsa. Mari tumbuhkan generasi kecil yang berani bermimpi besar menuju Indonesia emas

 

DIRGAHAYU KE 80 REPUBLIK INDONESIA.

1 comment: