Wednesday, October 8, 2025

Ujian Sejarah di Jeddah: Duel 'Hidup Mati' Indonesia vs Arab Saudi, Garuda Siap Ukir Angka Sempurna!

Ujian Sejarah di Jeddah: Duel 'Hidup Mati' Indonesia vs Arab Saudi, Garuda Siap Ukir Angka Sempurna!

Oleh: Guru Ataya (Iwan Sumantri)

Sukabumi – 8 Oktober 2025 .Kurang lebih 10 Jam kedepan menjelang Kick Off, Guru Ataya mencoba berbagi sesuatu tentang Timnas Indonesia. Sebagai seorang guru matematika, kita tahu bahwa peluang selalu ada, dan dalam sepak bola, hasil akhir seringkali melampaui segala perhitungan di atas kertas. Malam ini, atau tepatnya Kamis dini hari, 9 Oktober 2025, pukul 00.15 WIB (sebagai koreksi jadwal yang lebih akurat, bukan 01.15 WIB), Timnas Indonesia akan menghadapi momen historis pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup B melawan tuan rumah Arab Saudi di King Abdullah Sports City, Jeddah. Ini adalah duel yang layak disebut 'hidup mati' di bawah komando pelatih Patrick Kluivert.

Berikut adalah analisis dan prediksi yang didasarkan pada komposisi tim dan rekor pertemuan terakhir.

 

Analisis Komposisi Pemain: Garuda yang Semakin Solid

Timnas Indonesia asuhan Patrick Kluivert memasuki fase ini dengan skuad yang jauh lebih solid dan kompetitif berkat kehadiran para pemain keturunan yang berlaga di Eropa. Meskipun kemungkinan kehilangan Emil Audero karena cedera, kekuatan inti Tim Garuda tampak menjanjikan.

Indonesia: Formasi Taktis dan Kedalaman Skuad

Prediksi susunan pemain Indonesia diperkirakan akan mengandalkan kombinasi pemain naturalisasi dan lokal.

  • Lini Belakang: Kekuatan utama ada pada trio bek tengah. Jay Idzes (US Sassuolo Calcio) dan Kevin Diks (Borussia Monchengladbach) yang kembali dari cedera diharapkan membentuk tembok kokoh bersama salah satu dari Rizky Ridho atau Justin Hubner. Di sisi fullback, Calvin Verdonk (LOSC Lille) dan Yakob Sayuri siap menyuplai serangan dari sayap. Kehadiran Maarten Paes di bawah mistar memberikan rasa aman yang tinggi.
  • Lini Tengah: Lapangan tengah akan menjadi kunci. Duet gelandang box-to-box seperti Thom Haye dan Joey Pelupessy (Lommel SK) akan menjadi poros dalam mengatur tempo dan mengalirkan bola. Ditambah dengan agresivitas Ricky Kambuaya atau Marc Klok, lapangan tengah Garuda memiliki keseimbangan antara kreativitas dan daya jelajah.

Saturday, September 13, 2025

"Dari Geogebra Hingga Batik Fraktal: Transformasi Pembelajaran Matematika Ala Guru SMP"

"Dari Geogebra Hingga Batik Fraktal: Transformasi Pembelajaran Matematika Ala Guru SMP"

Oleh: Guru Ataya (Iwan Sumantri)

Sukabumi – 13 Desember 2025. Kali ini Guru Ataya akan berbagi tentang Pelatihan yang sudah dilakukan Guru Ataya di Kegiatan Pengandian Kepada Masyarakat Rumpun Mataematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Bersama 69 Guru Matematika SMP yang tergabung di MGMP Matematika Kabupaten Sukabumi dan 59 Guru SD  yang tergabung di KKG Gegerbitung.

Reportase ini dibuat untuk mendokumentasikan dan melaporkan partisipasi dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang diselenggarakan oleh Rumpun Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam inovasi pembelajaran matematika, baik melalui pendekatan teknologi maupun budaya. Pelatihan dibagi menjadi dua sesi utama, yaitu secara daring dan luring.

Pelaksanaan Kegiatan

Pelatihan Daring (21 Agustus 2025)

Pelatihan daring dilaksanakan melalui platform Zoom dan diikuti oleh peserta dari berbagai sekolah. Materi yang disampaikan sangat relevan dengan tantangan pendidikan saat ini, khususnya dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Kegiatan pelatihan daring terbagi menjadi  2 Rombel untuk SD dan 3 rombel untuk guru SMP. Guru Ataya tergabung di Rombel 2 (SMP Kelas B). Pada Kelas B, sesi ini mencakup tiga materi utama:

  1. Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja dan Projek: Materi ini memberikan wawasan mendalam tentang cara merancang instrumen penilaian yang efektif dan autentik untuk mengukur kinerja dan projek siswa. Ini sangat penting untuk memastikan penilaian tidak hanya berbasis tes tertulis, tetapi juga mencakup aspek keterampilan dan kreativitas.
  2. Pengembangan Media Pembelajaran Geogebra: Pelatihan ini fokus pada penggunaan Geogebra sebagai alat bantu visualisasi dalam pembelajaran geometri. Peserta diajarkan cara membuat media interaktif yang dapat membantu siswa memahami konsep-konsep geometri yang abstrak menjadi lebih nyata dan mudah dipahami.
  3. Penerapan Napkin AI dan Magic School: Sesi ini mengenalkan inovasi pembelajaran berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI). Napkin AI dan Magic School disajikan sebagai alat bantu bagi guru untuk merancang RPP, membuat materi ajar, dan mengelola kelas secara lebih efisien dan personal.

Wednesday, September 10, 2025

Memahami Tes Kemampuan Akademik (TKA): Mengapa Penting untuk Siswa SD/SMP/SMA/SMK?

Memahami Tes Kemampuan Akademik (TKA): Mengapa Penting untuk Siswa SD/SMP/SMA/SMK?

Oleh: Guru Ataya (Iwan Sumantri)

Cibadak- 10 September 2025. Kali ini Guru Ataya akan berbagi tentang Tes Kemampuan Akademik (TKA). Bagi sebagian besar siswa, istilah Tes Kemampuan Akademik (TKA) mungkin terdengar asing. Namun, tes ini sebenarnya memiliki peran yang sangat penting dalam perjalanan pendidikan mereka, terutama saat berada di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Lalu, apa sebenarnya TKA itu, dan mengapa tes ini begitu penting?

Apa Itu TKA dan Apa Tujuannya?

TKA bukanlah ujian biasa seperti Penilaian Akhir Semester. TKA adalah sebuah alat ukur standar yang dirancang untuk mengukur kemampuan dasar intelektual dan kognitif seseorang. Secara khusus, TKA mengukur tiga aspek utama:

  • Kemampuan Verbal: Mengukur pemahaman terhadap bahasa, sinonim, antonim, analogi, dan logika berbahasa. Ini membantu mengidentifikasi seberapa baik siswa memahami informasi yang disajikan dalam bentuk kata-kata.
  • Kemampuan Numerik: Mengukur kemampuan dalam berhitung, memahami konsep matematika dasar, logika aritmatika, dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan angka. Aspek ini sangat penting karena matematika adalah fondasi untuk banyak disiplin ilmu.
  • Kemampuan Penalaran: Mengukur kemampuan berpikir logis, analitis, dan kemampuan siswa dalam menarik kesimpulan dari suatu informasi. Aspek ini tidak hanya tentang menghafal, tapi juga tentang bagaimana siswa bisa memecahkan masalah baru dengan logika yang dimiliki.

Tujuan utama TKA adalah untuk mendapatkan gambaran yang objektif dan komprehensif tentang potensi akademis seorang siswa. Hasil TKA bisa menjadi dasar yang kuat untuk berbagai keperluan, mulai dari rekomendasi penjurusan, seleksi masuk ke sekolah atau program tertentu, hingga identifikasi area di mana siswa membutuhkan dukungan lebih.

Manfaat dan Kegunaan TKA untuk Siswa

Monday, September 1, 2025

TUGAS "Proyek Mini: Merancang Dapur Impian"

TUGAS  "Proyek Mini: Merancang Dapur Impian"

Oleh : Guru Ataya (Iwan Sumantri)

Cibadak- 1 September 2025. Salam dan Bahagia, buat anak-anakku siswa Kelas 9ABCDE SMPN 3 Cibadak, berikut ada Tugas Proyek yang harus dikerjakan siswa selama belajar jarak jauh/daring mulai hari ini, Senin 1 September 2025.

Deskripsi Tugas untuk Siswa:

Bayangkan kalian adalah seorang desainer interior. Tugas kalian adalah merancang sebuah denah dapur impian dengan ukuran 3 meter x 4 meter. Dalam rancangan ini, kalian harus menentukan lokasi untuk beberapa peralatan utama (kompor, wastafel, kulkas) dan lemari penyimpanan. Kalian juga harus menghitung luas area yang terpakai oleh setiap peralatan dan lemari, serta luas sisa area kosong.

Dapur Impian Guru Ataya

Tujuan Pembelajaran:

Melalui tugas ini, Siswa akan menerapkan konsep-konsep matematika seperti:

  • Menghitung luas dan keliling bangun datar (persegi dan persegi panjang).
  • Menggunakan skala untuk menggambar denah.
  • Mengaplikasikan operasi hitung bilangan (penjumlahan, pengurangan, perkalian).
  • Menganalisis dan menyajikan data dalam bentuk yang terstruktur.

Produk yang Dihasilkan:

Setiap siswa harus menyerahkan:

1.    Gambar denah dapur pada kertas milimeter blok (Kertas HVS F4 ) lengkap dengan ukuran dan skala yang digunakan.

2.    Tabel perhitungan luas untuk setiap peralatan dan luas total yang terpakai.

3.    Peertanyaan reflektif

Pertanyaan Reflektif untuk Tugas Proyek: "Merancang Dapur Impian"

1. Pertanyaan terkait Proses Belajar (Matematika dan Keterampilan)

  • Apakah ada bagian dari materi matematika (misalnya, menghitung luas, menggunakan skala) yang menurut kalian sulit diterapkan dalam proyek ini? Mengapa?
  • Bagaimana kalian memastikan bahwa perhitungan luas yang kalian lakukan sudah akurat? Adakah cara lain untuk mengeceknya?
  • Selain konsep matematika, keterampilan apa lagi yang kalian pelajari atau gunakan saat mengerjakan proyek ini? (Contoh: membuat sketsa, kerjasama tim, manajemen waktu).

4.    Waktu

Waktu Pengerjaan Tugas Proyek ini 1 Minggu ( 1  sd 5 September 2025) Dikumpulkan Senin, 8 September 2025.

 

Contoh Denah Dapur Impian

Selamat Belajar dan Mengerjakan TUGAS PROYEK !

Monday, August 18, 2025

Garuda Muda di Laga Puncak: Misi Sulit Melawan Raksasa Afrika

Garuda Muda di Laga Puncak: Misi Sulit Melawan Raksasa Afrika

Oleh: Guru Ataya (Iwan Sumantri)

 

Medan, Sumatra Utara - Puncak dari gelaran Piala Kemerdekaan akhirnya tiba. Senin, 18 Agustus 2025, menjadi hari penentuan bagi Timnas U-17 Indonesia asuhan pelatih Nova Arianto yang akan berhadapan dengan lawan tangguh dari Benua Afrika, Timnas U-17 Mali. Laga final yang disiarkan langsung dari Stadion Utama Sumatra Utara, Medan ini, bukan hanya sekadar pertandingan, tetapi juga ajang pembuktian mental juara bagi para pemain muda Garuda.

Perjalanan Kedua Tim Menuju Puncak

Perjalanan Timnas U-17 Indonesia menuju final patut diacungi jempol. Di bawah arahan pelatih Nova Arianto, yang dikenal tegas dan disiplin, skuad Garuda Muda menunjukkan perkembangan pesat. Kemenangan meyakinkan 2-0 atas Uzbekistan di pertandingan kedua menjadi bukti kekuatan lini serang dan pertahanan mereka. Meskipun sempat ditahan imbang 2-2 oleh Tajikistan di laga awal turnamen, hasil tersebut sudah cukup mengantar mereka ke babak final, menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan.

Di sisi lain, Timnas U-17 Mali datang dengan reputasi yang luar biasa. Mereka dikenal dengan postur fisik yang kuat, kecepatan individu, dan permainan tim yang sangat terorganisasi. Mereka diperkirakan akan menjadi ujian terberat bagi Timnas U-17 Indonesia, menguji seberapa jauh perkembangan taktik dan mental yang telah diajarkan oleh pelatih Nova Arianto.

Analisis Kekuatan dan Strategi

Timnas U-17 Indonesia memiliki beberapa keunggulan yang bisa menjadi kunci. Pertama, semangat juang dan dukungan suporter. Bermain di kandang sendiri, dukungan penuh dari ribuan penonton di Medan akan menjadi motivasi ekstra yang bisa membuat para pemain tampil di luar batas kemampuan mereka. Kedua, kemampuan taktik pelatih Nova Arianto. Beliau dikenal piawai dalam meramu strategi bertahan yang solid, yang akan sangat dibutuhkan untuk meredam serangan-serangan cepat Mali.

Namun, menghadapi Mali, Timnas U-17 harus bermain sangat hati-hati. Kunci utama mereka adalah disiplin dalam bertahan dan memanfaatkan setiap peluang serangan balik. Kecepatan pemain sayap Indonesia bisa menjadi senjata mematikan untuk mengejutkan pertahanan lawan. Para pemain juga harus lebih berani dalam melakukan tembakan dari luar kotak penalti, mengingat sulitnya menembus pertahanan Mali dari jarak dekat.

Sunday, August 17, 2025

Merdeka Belajar: Refleksi Guru Matematika di Hari Kemerdekaan ke-80

Merdeka Belajar: Refleksi Guru Matematika di Hari Kemerdekaan ke-80

Oleh: Guru Ataya (Iwan Sumantri)

Cibadak – 17 Agustus 2025. Saya, seorang guru matematika di SMP Negeri 3 Cibadak, telah mengabdi selama 38 tahun. Hari ini, 17 Agustus 2025, menjadi hari yang istimewa. Tepat 80 tahun sudah Indonesia merdeka, sebuah usia yang matang, penuh makna, dan menjadi momentum penting untuk kita semua, khususnya para pendidik, untuk merefleksikan kembali arti kemerdekaan.

Bagi saya, kemerdekaan bukan hanya tentang lepas dari penjajahan fisik, tetapi juga tentang kebebasan berpikir dan belajar. Selama puluhan tahun mengajar, saya melihat bagaimana ruang kelas menjadi medan perjuangan yang lain. Bukan melawan penjajah bersenjata, melainkan melawan ketakutan siswa pada pelajaran matematika, melawan metode pengajaran yang kaku, dan melawan kurikulum yang sering kali terasa memberatkan.

Saturday, August 16, 2025

Mengapa AKM Tidak Sama dengan Ujian Nasional?

Mengapa AKM Tidak Sama dengan Ujian Nasional?

Oleh: Guru Ataya (Iwan Sumantri)

Cibadak – 16 Agustus 2025. Siswa-siswi SMP yang hebat, para orang tua, dan rekan-rekan pendidik yang saya hormati,

Tidak terasa, AKM akan kembali hadir di sekolah kita Gladi Bersih pelaksanaan AKM akan dimulai 18 Agustus 2025. Sebagian dari kita mungkin masih bertanya-tanya, apa itu AKM dan mengapa ini berbeda dari Ujian Nasional (UN) yang dulu ada?

Mari kita luruskan dulu. AKM bukan ujian untuk mengukur kelulusan atau perbandingan peringkat sekolah. Sebaliknya, AKM adalah alat diagnostik yang dirancang untuk mengukur dua kompetensi dasar yang sangat penting: literasi membaca dan numerasi.

Apa itu Literasi dan Numerasi?

Literasi dan numerasi adalah dua fondasi utama yang kita butuhkan untuk berhasil dalam pelajaran apa pun dan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Literasi Membaca: Ini bukan sekadar bisa membaca. Literasi adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan, dan berinteraksi dengan teks untuk mencapai tujuan, mengembangkan pengetahuan, dan berpartisipasi dalam masyarakat. Sederhananya, seberapa baik kita memahami informasi dari sebuah teks dan menggunakannya.