Saturday, February 11, 2023

Supervisi Akademik dengan Strategi “PELEC”

Supervisi Akademik dengan Strategi “PELEC”

Oleh: Guru Ataya (Iwan Sumantri)

Cibadak, 11 Februari 2023. Sesuai dengan agenda Pengawas Pembina untuk satuan Pendidikan dalam pembinaan masing-masing sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, pada  hari Selasa, 31 Januari 2023 yang lalu, SMP Negeri 3 Cibadak mendapat pembinaan langsung dari Dr.H.Ujang S.Hidayat,M.Pd. sekaligus selaku pengawas pembina juga sebagai asesor pada PPGP yang digulirkan secara nasional.

Pada kegiatan tersebut, beliau memulai pembinaannya dengan melakukan supervisi akademik terhadap dua guru yang mengajar saat itu dengan didampingi dua guru senior sebagai observer. Pada pelaksanaan supervisi akademik tersebut Guru Ataya berkesempatan menjadi observer untuk mendampingi pengawas pembina di ruang kelas.

Supervisi akademik adalah proses evaluasi dan pengembangan bagi kegiatan pembelajaran dan pengajaran dalam satuan Pendidikan atau sekolah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa serta membantu guru untuk mencapai tujuannya dalam pengajaran. Supervisi akademik melibatkan suatu sistem monitoring dan evalausi bagi kegiatan pembelajaran dan pengajaran yang dilakukan oleh supervisor atau pengawas sekolah. Proses ini biasanya terdiri dari beberapa tahap seperri observasi kelas, analisis data, dan konsultasi dengan guru untuk menentukan arahan perbaikan dan tindak lanjut.

Supervisi akademik sangat penting bagi perkembangan sekolah dan guru, karena membnatu untk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan proses pembelajaran dan pengajaran, serta membreikan dukungan dan arahan untuk perbaikan. Dalam hal ini, supervisor memaiankan peran penting dalam membantu guru untuk mencapai tujuannya dalam pengajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Observasi akademik dalam supervisi akademik adalah proses mengawasi dan mengevaluasi kegiatan pengajaran seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pengajaran yang dilakukan sesuai dengan standar kualitas dan bermanfaat bagi pembelajaran siswa.

Observasi akademik dalam supervisi akademik meliputi beberapa tahapan seperti:

1)   Persiapan: Penyusunan rencana observasi, pemilihan sesi pengajaran yan akan diamati, dan komunikasi dengan guru yang akan diawasi

2)   Observasi: Proses pengamatan secara langsung atau rekaman sesi pengajaran yang akan diamati.

3)   Analisis Penilaian terhadap kegiatan pengajaran, menentukan apa yang dilakukan dengan baik dan apa yang perlu ditingkatkan.

4)   Feedback: Memberikan umpan balik kepada guru mengenai hasil observasi dan rekomendasi untuk perbaikan.

5)   Tindak lanjut: Guru mempertimbangkan rekomendasi yang diberikan dan melakukan Tindakan untuk meningkatkan kulaitas pengajaran.

Observasi akademik dalam supervisi akademik merupakan bagian penting dari proses pengembangan profesionalisme guru dan dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran siswa.

Dalam kegiatan supervisi akademik waktu itu instrument observasi PBM menggunakan STRATEGI “PELEC” (PEndampingan LEsson Study and Colaboration), sehingga pada saat kegiatan observasi KBM dikelas didamping oleh dua observer yang bertugas untuk membantu  melakukan pengamatan secara langsung dan evaluasi terhadap kegiatan pengajaran seorang guru untuk memastikan bahwa pengajaran tersebut sesuai dengan standar kualitas dan bermanfaat bagi pembelajaran siswa.

Seperti kita ketahui observer dalam supervisi akademik harus memiliki keahlian dan kompetensi yang cukup untuk melakukan tugasnya secara efektif dan professional. Observer juga harus memahami standar kulaitas pengajaran dan menjaga kerahasiaan informasi yang terkait dengan proses observasi.

Dalam supervisi akademik, ketika itu,pengawas pembina mengharapkan guru yang diobservasi menerapkan proses pembelajaran yang berdiferensiasi.

Proses pembelajaran yang berdiferensiasi adalah pendekatan pembelajaran yang memperhtungkan perbedaan individu siswa dalam hal kecepatan belajar, gaya belajar, minat, dan kebutuhan belajar. Tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan membantu setiap siswa mencapai potensinya maksimal.

Proses pembelajaran yang berdiferensiasi melibatkan beberapa tahapan seperti:

1)   Penentuan tujuan pembelajaran: Guru menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh siswa

2)  Penentuan tingkat kesulitan: Guru memperhitungkan tingkat kesulitan mataeri yang diajarkan dan membuat beberapa tinkat kesulitan yang akan diajarkan dan membuat bebeapa variasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan siswa.

3) Penentuan gaya belajar: Guru memperhitungkan gaya belajar siswa untuk memastikan bahwa materi pembelajaran disampaikan dengan cara yang efektif.

4)   Penentuan metode pembelajaran: Guru memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kesulitan dan gaya belajar siswa.

5)   Pelaksanaan pembelajaran: Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan cara yang berdiferensiasi dan memastikan bahwa setiap siswa memahami materi pembelajaran.

6)   Evaluasi: Guru melakukan evaluasi untuk menentukan tingkat pemahaman siswa dan membuat perb aikan jika diperlukan.

Baca Juga:

Pengawas Pembina Ketika Mengisi Instrumen Observasi PELEC


Proses pembelajaran yang berdiferensiasi membantu siswa untuk memahami materi pembelajaran dengan lebih baik dan membantu guru mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan. Ini juga membantu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Dua jam pembelajaran secara penuh, guru Ataya bersama rekan dan pengawas pembina menobservasi proses KBM di kelas dengan seksama sesuai instrument yang disediakan.







Dokumentasi Ketika Di Kelas dan Penguatan Oleh Pengawas Pembina

Hasil akhir dari kegiatan tersebut, kami bersama-sama guru yang lain melakukan umpan balik dan menyampaikan hasil observasi yang kami lakukan dengan penuh kekeluargaan dan keterbukaan untuk saling memahami dan memperbaiki dalam proses pembelajaran berdiferensiasi. Di akhir pembinaan, pengawas pembina memberikan penguatan dan mendorong para guru untuk selalu berinovasi dan kreatif dalam melaksanakan proses KBM di kelas sesuai dengan kurikulum yang berlaku, guru merdekabelajar dan siswanya belajar merdeka.

No comments:

Post a Comment